Batu, SERU.co.id – Sejauh ini, kasus perundungan marak di kalangan pelajar. Untuk meminimalisir kasus perundungan yang banyak terjadi di Indonesia, Kapolres Batu bersama jajarannya mendatangi pelajar di SMAN 2 Batu, Senin (17/2/2020), untuk mensosialisasikan Operasi Bina Kusuma dalam Upacara Hari Kesadaran Nasional.
Ini menarik perhatian Kapolres Batu, AKBP Harviadhi Agung Prathama, yang berpesan dalam kunjungannya, jika ada siswa menjadi korban, agar tidak segan melaporkan kepada pihak berwajib yaitu kepolisian. ”Jangan takut jika sampai menjadi korban perundungan, segeralah melapor, jangan disimpan sendiri. Kami siap membantu. Jangan sampai kasus di Malang maupun di Purworejo menjalar di Kota Batu,” tegas Kapolres, di depan seluruh murid.
Harviadhi berkeinginan supaya seluruh sekolah di Kota Batu, baik itu pihak pengajar dan peserta didik ikut berperan aktif mencegah perundungan. Apalagi dengan kemajuan teknologi, sangat mudah melacak pelaku perundungan. “Karena jika sampai terjadi, yang rugi tidak hanya siswa bersangkutan, tetapi juga orang tua. Lalu saya juga mengingatkan terkait penggunaan media sosial (medsos), pelajar harus bisa menggunakan medsos secara bijak, agar tidak merugikan dirinya sendiri,” harapnya kembali.
Pasalnya, Polres Batu pernah menangani kasus penyalahgunaan medsos hingga yang bersangkutan diperiksa di Mapolres. Masalahnya sepele, yang bersangkutan hanya share tulisan yang bersifat provokasi di medsos. Ternyata apa yang dishare terdeteksi oleh Mabes Polri dan minta kepada kami untuk melacaknya. “Dari pendalaman, ternyata pelakunya kami ketahui warga Kelurahan Sisir. Kebetulan waktu itu saat marak-maraknya anak SMK yang ikut unjuk rasa,” ucap lulusan Akpol 2001 ini.
Sebab rekam jejak digital sangat kejam. Bahkan, karena adanya deteksi rekam jejak yang negatif, bisa menggugurkan siswa yang ingin menjadi anggota Polri. Diungkapkan Kapolres, selain syarat administrasi, tes kesehatan, dan psikologi, pendaftar Polri juga akan dilacak jejak digitalnya, baik di facebook, instagram, Whatsapp, maupun di twitter. “Rekam jejak medsos itu sangat kejam. Sampai kapanpun bisa dilacak. Jadi saya berharap, lebih baik energi besar yang dimiliki para pelajar ini disalurkan pada hal-hal yang positif, misalnya di bidang olahraga,” serunya.
Dalam kegiatan tersebut, Kapolres juga memberikan lima helm gratis kepada lima siswa. Dua diantaranya adalah pasangan Dilan dan Milea. Namun, untuk mendapatkan helm itu, siswa yang bersangkutan dites oleh Kapolres, baik tes membaca teks Pancasila dan membaca Pembukaan UUD 1945. Selain memberikan helm, Kapolres juga berpesan kepada yang belum memiliki SIM untuk tidak membawa sepeda motor terlebih dulu ke sekolah. “Pelajar yang ingin mengurus SIM, silakan menemui ibu Kasat Lantas, jika sudah sesuai aturan perundang-undangan. Misal batas usia dan lain-lain,” pesan Harvi.
Perlu diketahui, kedatangan Kapolres Batu ke SMAN 2 Batu bersama jajarannya untuk memberikan edukasi dan pemahaman kepada pelajar terkait berbagai persoalan yang terjadi. Rencananya beberapa sekolahan lain juga akan dikunjungi dalam waktu dekat. (rka/rhd)