Baca Juga : Geliatkan Ekonomi Kerakyatan, Dewanti Resmikan Pasar Sayur
• Realisasi pembangunan Pasar Besar 2021 dianggarkan Rp 200 miliar dari APBN
Batu, SERU.co.id – Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko berikan peringatan keras jika ada pedagang yang menolak rencana pembangunan Pasar Besar pada tahun 2021 mendatang. Dewanti mempersilahkan pedagang hengkang, jika tidak mendukung hal tersebut.
Ungkapan wali kota tersebut muncul saat peresmian Pasar Sayur Kota Batu 2020, Senin (17/2/2020). “Pedagang yang tidak mendukung program pemerintah, silahkan berjualan di tempat lain. Pesan saya ini, tolong sampaikan kepada semua pedagang Pasar Besar,” terang Dewanti.
Apalagi program ini bakal didanai oleh APBN senilai Rp 200 miliar. Bahkan Dewanti enggan berkompromi dan ngotot supaya program bisa teralisasi tahun depan. “Saya malu, wisata di Kota Batu bagus-bagus, tapi pasar besarnya tidak. Semua harus setuju, kalau tidak setuju, monggo jualan di tempat lain,” serunya kembali.
Dia pun mengungkapkan, jika rencana perbaikan pasar sudah dipikirkan sejak 2007, saat dijabat oleh Wali Kota Batu periode sebelumnya yaitu Eddy Rumpoko yang notabene suaminya. Tapi rencana renovasi pasar tidak kunjung terealisasi. “Saya sudah berkomitmen untuk memperbaiki pasar sejak awal menjabat. Komitmen itu telah saya mulai sejak 2018. Setelah kami dilantik akhir 2017 dan mulai efektif pada 2018, saya tidak ingin ada proyek besar, selain perbaikan pasar besar,” tegas Bude, sapaan akrabnya.
Bahkan dia sempat meluapkan kesedihannya, ketika ada tamu yang berkunjung ke Kota Batu. “Saya selalu mengalihkan pandangan tamu jika melintas di depan Pasar Besar Batu, entah itu saya ajak ngomong, agar tamu saya tak melihat ke arah Pasar Besar Batu yang terlihat kumuh dan kurang terawat baik itu,” masygulnya.
Baca Juga : 3 Tahun Berjalan, Proda Masih Rampungkan 277 Sertifikat Milik Ketua RT/RW
Saat wisatawan mengagungkan kota pariwisata yang indah, tambah Dewanti, ia malu jika sampai acuh melihat kondisi pasar yang kurang representatif. ”Harapan saya, semua pedagang mendukung agar pembangunan lancar dan sukses untuk kemaslahatan masyarakat Batu. Ini tujuan baik harus kita realisasikan supaya terlaksana,” paparnya.
“Apalagi, lahan Pasar Besar Batu merupakan aset Pemkot Batu, pedagang harus mendukung demi meningkatkan kesejahteraan pedagang,” sambungnya.
Menanggapi hal ini, Sekretaris Himpunan Pedagang Pasar Batu, Arif Setiawan mengaku, jika tidak ada komunikasi langsung dengan Pemkot Batu perihal pembangunan Pasar Besar. Bahkan ia enggan mengomentari ancaman wali kota. “Sejauh ini kami sudah mendengar rencana pembangunan pasar, tapi kami belum bertemu langsung. Tidak ada komunikasi, sehingga belum bisa mengeluarkan pernyataan apa-apa. Kabar burung terkait renovasi kita dengar,” ucap Arif, kepada SERU.co.id.
Alasannya, karena belum ada pembicaraan resmi rencana renovasi pasar. Berdasarkan pertemuan dengan para pedagang, ada unit yang memang harus direnovasi, tapi tidak bisa dipukul rata kalau pedagang berkehendak ingin renovasi. “Saran kami pemkot meninjau langsung ke unit dan pedagang terkait yang akan direnovasi. Setahu saya, kan ada banyak unit. Di pertemuan kepengurusan, seperti di unit tiga itu memang dari pedagang ingin dibangun. Kondisinya seperti itu, jadi tidak bisa disamaratakan, kan tergantung unitnya,” tutupnya. (rka/rhd)