APBN Renovasi Pasar Besar Malang Rp250 Miliar, APBD Pemkot Malang Relokasi Pedagang Rp10 Miliar

Ketua Komisi B DPRD Kota Malang, Bayu Rekso Aji, menjelaskan kepada awak media. (ws12) - APBN Renovasi Pasar Besar Malang Rp250 Miliar, APBD Pemkot Malang Relokasi Pedagang Rp10 Miliar
Ketua Komisi B DPRD Kota Malang, Bayu Rekso Aji, menjelaskan kepada awak media. (ws12)

Malang, SERU.co.id – Pasar Besar Malang (PBM) segera dilakukan renovasi besar-besaran dengan total anggaran APBN sebesar Rp250 miliar. Anggaran tersebut dialokasikan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas bangunan yang sudah tidak layak. Pemkot Malang juga mempersiapkan dana Rp10 miliar dari APBD untuk mendukung proses relokasi pedagang selama renovasi berlangsung.

Ketua Komisi B DPRD Kota Malang, Bayu Rekso Aji menjelaskan, anggaran renovasi berasal dari APBN yang disalurkan melalui Kementerian PUPR. Menurutnya, anggaran untuk renovasi awal diperkirakan sekitar Rp250 miliar.

Bacaan Lainnya

“Selain itu, ada dana pendamping dari APBD sekitar Rp 10 miliar untuk DED dan relokasi pedagang,” seru Bayu, sapaannya kepada SERU.co.id, Minggu (12/1/2025).

Bayu menambahkan, dalam proses renovasi, pihaknya melakukan beberapa revisi pada Detail Engineering Design (DED). Awalnya, DED dirancang dengan empat lantai, namun Kementerian PUPR menginginkan tiga lantai.

“Kami harap revisi DED ini selesai akhir Januari 2025,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi menyatakan, pihaknya akan memastikan proses pembangunan PBM berlangsung lancar dan bebas dari praktik pungutan liar. Menurutnya, mengantisipasi pungli, pihaknya akan berdiskusi dengan DPRD dan pihak terkait.

“Kami juga akan berkomunikasi dengan pedagang dan paguyuban untuk mengantisipasi pungli yang sering muncul,” kata Eko Sya, sapaannya.

Diskopindag, DPRD dan pihak terkait lainnya sedang berdiskusi. (ws12) - APBN Renovasi Pasar Besar Malang Rp250 Miliar, APBD Pemkot Malang Relokasi Pedagang Rp10 Miliar
Diskopindag, DPRD dan pihak terkait lainnya sedang berdiskusi. (ws12)

Eko juga menekankan, pentingnya transparansi dalam penggunaan anggaran pembangunan. Ia memastikan, semua proses akan terbuka, agar tidak ada penyalahgunaan dana publik.

“Semuanya harus transparan, karena anggaran pemerintah ini harus kita pertanggungjawabkan,” ujar Eko.

Eko menjelaskan, total los, kios dan pertokoan yang akan terpengaruh oleh renovasi mencapai 4.530 unit. Data ini diperoleh dari hasil verifikasi ulang yang dilakukan pada tahun 2021.

“Jumlah los, kios dan pertokoan ini akan jadi bagian dari perencanaan renovasi yang harus dikelola dengan hati-hati,” ungkap Eko.

Pembangunan kembali PBM diharapkan, dapat meningkatkan kualitas pasar dan mendukung perekonomian lokal. Dengan adanya renovasi, pedagang akan memiliki fasilitas yang lebih baik dan pembeli pun akan merasakan kenyamanan saat berbelanja.

“Proyek ini bukan hanya untuk pedagang, tetapi untuk kepentingan masyarakat secara umum,” tutupnya. (ws12/rhd)

disclaimer

Pos terkait