Malang, SERU.co.id – Pemkab Malang belum mendapat kepastian terkait tindak lanjut tahap awal pembebasan lahan terkait rencana pembangunan jalan Tol Malang-Kepanjen. Sehingga kini belum dapat dipastikan kapan akan dimulai dan tidak menutup kemungkinan proyek pembangunan 23 kilometer tersebut bakal mundur dari target awal.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Malang, Tomie Herawanto mengatakan, pihaknya hingga kini belum mendapatkan kepastian tindak lanjut. Dikarenakan, rencana penggarapan proyek tersebut merupakan program nasional yang didanai dari APBN.
“Belum jelas perkembangannya, mestinya sekarang sudah proses awal. Tetapi dikembalikan ke pemerintah pusat (Proyek pembangunan). Dulu pemrakarsanya BUMN, lalu ditarik lagi ke Kementerian,” seru Tomie, Selasa (28/2/2023).
Baca juga : 10 Kilometer Lahan Untuk Pembangunan Jalan Nasional Gondanglegi-Balekambang Telah Dibebaskan
Menurut penuturan Tomie, perencanaan yang sudah melalui banyak kajian antara lain untuk menetapkan pintu keluar masuk tol. Beberapa titik sudah dipetakan, sehingga tinggal menunggu proses pembebasan lahan saja yang dilakukan secara bertahap.
“Dikembalikan ke Kementrian PUPR, jadinya ada dua kemungkinan bisa berubah lagi, bisa jadi trase (rencana tapak jalur)-nya berubah, cost-nya bisa jadi berubah juga,” tuturnya.
Dirinya mengaku sungguh menyayangkan penundaan itu, sebab, prosesnya akan memakan waktu lebih lama lagi. Juga dipastikan selesainya pembangunan akan lebih jauh dari rencana awal. Mengingat tol tersebut harusnya mendapatkan pertimbangan matang untuk memperlancar arus ke arah selatan Kabupaten Malang, termasuk wisata.
Baca juga : Targetkan Jalan Tol Malang-Kepanjen Rampung 2024
“Memang dimungkinkan nanti akan mundur, baik memulai pembangunan dan target penyelesaian. Kepastiannya juga belum tahu. Kalau rencana awal tahun ini sudah pembebasan lahan, hari ini trase masih berubah-ubah,” tambahnya.