Pamekasan, SERU.co.id – Penggusuran sebuah toko dan rumah warga Ampender, kecamatan Pagantenan, Pamekasan dibongkar menggunakan alat berat. Pasangan suami istri memutuskan bercerai setelah pulang dari Malaysia, Sabtu siang (25/2/2023).
Pemilik rumah, Pukimin mengungkapkan, dirinya kesal atas sikap istrinya karena tidak lagi merespon saat dihubungi selama dua bulan saat berada di Malaysia dan merasa bahwa dirinya dijadikan sebagai ATM berjalan oleh istrinya sehingga memutuskan untuk membongkar rumahnya karena merasa harga dirinya sebagai laki-laki tidak lagi di hormati.
Baca juga : Meninggal di Malaysia, Pemkab Jember Pulangkan Jenazah TKW
“Selama dua bulan saat saya menghubungi istri saya dari Malaysia tidak ada direspon sama sekali, saya hanya di jadikan ATM berjalan, saya gusur saja saat harga diri saya sebagai laki-laki tidak lagi di hormati,” ungkapannya.
Dia juga menambahkan awalnya rumah itu untuk anaknya tapi kalau tidak mau dengan dirinya, dia putuskan bongkar saja agar suami barunya yang membuatkan rumah bagi mantan Istrinya.
Sebelumnya rumah tersebut ditempati pasangan suami istri, Pukimin dan Sitti, namun karena persolan keluarga, pasangan yang sudah dikarunia dua anak harus bercerai.
Baca juga : Suami Isteri Bertengkar, Isteri Terpeleset Hingga Meninggal Dunia
Salah satu tetangganya, Abdurrahman juga menuturkan, lantaran sudah dua bulan sang istri tidak merespon saat di hubungi, mantan suami tersebut memutuskan bercerai dengan konsekuensi rumah tersebut dirobohkan oleh sang suami.
“Memang sudah dua bulan suami istri ini tidak lagi kontak-kontakan, padahal sudah punya dua anak dan satu cucu, eman sekali,” ujarnya. (luq/mzm)
Baca juga:
- Pemkab Bojonegoro Berbagi Tips Berpuasa Bagi Penderita Diabetes
- Pemerintah Berikan Tambahan Komponen THR Untuk Guru dan Dosen Tahun Ini
- Dukung Persebaya, Wali Kota Surabaya Hidupkan Kembali Tradisi Tret Tet Tet