Pamekasan, SERU.co.id – Ulama dan tokoh masyarakat (Tomas) Pantura, Pamekasan, Madura, Jawa Timur menolak dengan tegas aliran sesat yang mencuat belakangan ini. Penolakan itu diucapkan dengan memberikan keterangan melalui video yang beredar, Minggu (5/2/2023).
KH. Baihaqi Bustomi dalam keterangan video menyampaikan sikap tegas dengan di dampingi oleh KH. Jawahir, KH. Ahmad Kholiq, K. Ahmad Mahfud, dan ustad Nawawi.
Video yang di beredar itu berisi pernyataan terkait adanya informasi aksi unjuk rasa soal dugaan aliran sesat dan penistaan agama di Desa Sotaber, Kecamatan Pasean, Pamekasan.
“Setelah mempertimbangkan maslahah dan manfaatnya, maka aksi tersebut diurungkan. Tapi kami akan tetap semangat dan Istiqomah melawan segala bentuk aliran sesat dan penistaan agama,” ujar KH. Baihaqi Bustomi.
Sebelumnya ribuan masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Umat Islam Pamekasan telah melakukan aksi demontrasi di depan Mapolres Pamekasan (20/01/2023).
Mereka meminta agar salah satu tokoh agama di Desa Sotaber, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan bernama KH. Fathor agar ditangkap karena telah menyamakan Nabi dengan Allah dan memperbolehkan perempuan yang sedang haid bisa melakukan ibadah sholat.
Atas maraknya penolakan dari masyarakat, KH Bustomi Baihaqi meminta aksi agar di urungkan dengan mempertimbangkan maslahah dan manfaatnya. (luq/mzm)
Baca juga:
- Presiden Prabowo Bertolak ke Beijing Usai Situasi Mulai Membaik
- Wali Kota Nurochman Ajak Semua Pihak Jaga Kota Batu Tetap Aman dan Damai
- Alfamart Pandansari Gandeng Zwitsal Gelar Posyandu di Kecamatan Wagir Kabupaten Malang
- Trans Jatim Beroperasi Oktober, Pemkot Malang Optimalkan Terminal Hamid Rusdi
- Pemerintah Setujui Perubahan Nama Exit Tol Besuki Jadi Situbondo Barat