Pimpinan Sanggar Budaya Lintang Pandu Sekar ini juga mengaku memiliki beberapa kegiatan diantara mengajar Tari dan karawitan. Dirinya juga ikut membantu memasarkan topeng Malangan buatan Sukani ayahnya. Topeng Malangan khas Sukani memiliki pakem tersendiri yang mudah dikenali oleh seniman lainnya.
“Kalau topeng karya Bapak, itu multi fungsi. Dipakai untuk tari cocok, dipakai buat pajangan juga pantes. Pakemnya seperti itu. Kita ambil tengah-tengah,” imbuhnya.
Baik mbah Sukani maupun Amin, sama-sama memiliki harapan tradisi topeng Malangan tidak sampai punah. Sukani bahkan membuka paket wisata edukasi pembuatan topeng Malangan di rumah ayahnya. Peserta wisata edukasi juga bisa praktek mengecat topeng yang masih polos. (dik/mzm)
Baca juga:
- Bupati Jember Berikan Bonus Atlet Porprov IX, Terbesar di Jatim
- 22 Sekolah Kota Malang Direhab Gunakan PAK APBD Rp3 Miliar, Ini Daftarnya!
- WAQF Goes to Campus Kenalkan Wakaf Produktif Berbasis Kampus dan Dana Abadi
- Desa Landungsari Digadang-gadang Menjadi Desa Budaya di Kabupaten Malang
- Pemkab Malang Gencarkan Sosialisasi Aplikasi SIMAMA untuk Pemerintahan Desa Digital