Peringatan 100 Hari Tragedi Kanjuruhan, Aremania Nyalakan Lilin dan Serahkan Santunan

peringatan 100 hari tragedi akanjuruhan di stadion kanjuruhan 1 1
Peringatan 100 hari Tragedi Kanjuruhan di Stadion Kanjuruhan diwarnai dengan nyalakan lilin. (foto"wul)

Malang, SERU.co.id – Aremania kembali berkumpul di Halaman Stadion Kanjuruhan, Kepanjen guna memperingati 100 hari Tragedi Kanjuruhan, Senin (9/1/2023) malam. Serangkaian acara dari menyalahkan lilin, membaca tahlil dan memberikan santunan telah disiapkan oleh panitia.

Panitia Pelaksanan Doa Bersama 100 Hari Tagedi Kanjurhan, Waluyo Achmadi mengatakan, untuk rangkaiannya tidak jauh berbeda denggan peringatan sebelum-belumnya. Namun, di peringatan 100 hari ini, juga akan dilakukan pemberian santunan kepada korban insiden itu.

Bacaan Lainnya

“Intinya kalau acara sama seperti 40 hari kemarin. Cuma, kalau sekarang ada tambahan pemberian santunan,” seru Waluyo saat dikonfirmasi SERU.co.id.

Baca juga : Sekber Arema Salurkan Donasi Rp1,450 Miliar kepada 155 Korban Tragedi Kanjuruhan

Santunan yang bersumber dari mantan Manajer Timnas IGK Manila dan dari Gajaharu tersebut, rencananya akan diberikan kepada para korban, khususnya pada korban meninggal. Di mana untuk setiap korban akan mendapat uang tunai dengan besaran Rp1 juta.

Acara yang dihadiri ratusan Aremania dari beberapa daerah yang berkumpul di stadion kebanggaan warga Malang tersebut dimulai pada pukul 21.00.  Dalam rangkaian kegiatan itu, mereka juga memutarkan trailer film dokumenter Tragedi Kanjuruhan.

Baca juga : Pameran ‘Menyerang Kota’, Ulas Tragedi Kanjuruhan dan Ketidakadilan Lainnya

Sementara itu Aremania Korwil Kepanjen, Teguh Gondrong berharap, di peringatan 100 hari ini semoga segera dituntaskan permasalahan keadilan untuk 135 nyawa korban tersebut.

“Penginnya transparan, karena sampai hari Ini teman-teman masih memperjuangkan proses hukum ini seperti apa,” jelasnya.

Dia menyebut, transparansi tersebut diharapkan oleh semua pihak terutama keluarga yang ditinggalkan. Dan perjuangan Aremania masih terus dilakukanuntuk mencari keadilan itu. (wul/ono)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *