Pameran ‘Menyerang Kota’, Ulas Tragedi Kanjuruhan dan Ketidakadilan Lainnya

Pameran 'Menyerang Kota' soroti Tragedi Kanjuruhan. (ws7) - Pameran 'Menyerang Kota', Ulas Tragedi Kanjuruhan dan Ketidakadilan Lainnya
Pameran 'Menyerang Kota' soroti Tragedi Kanjuruhan. (ws7)

Malang, SERU.co.id – Topik mengenai Tragedi Kanjuruhan menyasar kalangan para seniman. Salah satunya, pameran bertema ‘Menyerang Kota’ di Dewan Kesenian Malang (DKM) Kota Malang, selama 3 hari, Senin-Rabu (9-11/1/2023). Hampir seluruh karya seni yang ditampilkan membahas ketidakadilan yang terjadi, termasuk Tragedi Kanjuruhan.

Berbagai hasil karya diperlihatkan di dua gedung yang ada di Dewan Kesenian Malang. Mulai dari poster, stensil, lukisan hingga karya grafiti. Seluruh karya ini merupakan kolaborasi 20 seniman yang menyorot hal yang sama, yakni tentang ketidakadilan.

Bacaan Lainnya

Salah satu seniman, Dapeng Gembiras, yang berkontribusi dalam pameran menyampaikan pendapatnya. Dirinya tergerak hatinya membahas topik ini, karena fenomena yang sedang terjadi. Adanya ketimpangan antara ide-ide yang hanya disampaikan di media sosial, namun tidak disertai dengan aksi nyata.

Baca juga : Sekber Arema Salurkan Donasi Rp1,450 Miliar kepada 155 Korban Tragedi Kanjuruhan

“Dari mengomentari tentang ketidakadilan sambil rebahan. Kami mencoba untuk melakukan aksi nyata dalam menyoroti semua itu. Salah satunya dengan menggelar pameran ini,” seru Dapeng, sekaligus koordinator pameran.

Dapeng dengan karya seninya. (ws7) - Pameran 'Menyerang Kota', Ulas Tragedi Kanjuruhan dan Ketidakadilan Lainnya
Dapeng dengan karya seninya. (ws7)

Karya Dapeng sendiri menyempit ke tema ‘Memberontaklah Selagi Muda’, sebuah karya mural yang ia tuangkan menggunakan media antena parabola. Ia mencoba menyampaikan pesan, generasi muda jangan cukup memperjuangkan sebuah kebenaran. Bukan hanya berkoar di dunia maya, tapi mereka harus membuktikannya dengan karya nyata.

Pameran ini dibuka pada 9 Januari 2023, dan akan berlangsung selama 3 hari hingga tanggal 11 Januari 2023. Nantinya, saat penutupan akan banyak kegiatan lain yang digelar di DKM. Di antaranya sejumlah diskusi menyoroti Tragedi Kanjuruhan.

Selain di Gedung DKM, ada sejumlah kegiatan dari para seniman yang dilaksanakan di beberapa titik. Di antaranya mural, pemasangan poster, yang salah satunya akan dilakukan di kawasan Kayutangan.

Susunan poster yang menyuarakan ketidakadilan dan gerakan moral kemanusiaan. (ws7) - Pameran 'Menyerang Kota', Ulas Tragedi Kanjuruhan dan Ketidakadilan Lainnya
Susunan poster yang menyuarakan ketidakadilan dan gerakan moral kemanusiaan. (ws7)

Baca juga : Peringatan 100 Hari Tragedi Kanjuruhan, Aremania Nyalakan Lilin dan Serahkan Santunan

Hampir bersamaan dengan peringatan 100 hari Tragedi Kanjuruhan. Pameran ini sekaligus sebagai gerakan moral kemanusiaan dan mempertahankan harga diri untuk melawan penindasan dan menolak untuk bungkam.

“Tidak hanya mengulas tentang Tragedi Kanjuruhan. Namun karya-karya yang ada di sini juga membahas tentang ketidakadilan lainnya. Seperti kasus Munir, Marsinah dan lainnya,” pungkas Dapeng. (ws7/rhd)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *