Terpisah, Ketua RT 09 RW 07, Moh Suli mengungkapkan, jika beberapa warga yang terdampak sterilisasi tersebut telah melakukan pembongkaran secara mandiri. Dalam rentan dua bulan ini sudah ada sekitar 40 rumah yang telah dibongkar oleh warga.
“Warga di RT 09 ini beberapa sudah melakukan pembongkaran. Itu dilakukan secara gotong royong, jadi mereka nggak melakukan pembongkaran sendiri,” kata Suli.
Lebih lanjut Suli mengatakan, terdapat sekitar 113 KK yang terdampak dari sterilisasi jalur kereta api ini. Pihaknya memilih menerima keputusan bulat yang telah ditetapkan oleh PT KAI meskipun sebagian besar mereka yang terdampak sudah lama tinggal di atas lahan tersebut.
“Banyak yang sudah lama tinggal disini, kalau mereka disuruh pindah mau tinggal dimana? Uang sehari-harinya hanya cukup buat makan. Banyak warga yang nangis-nangis datang ke saya,” ungkap Suli. (bim/mzm)
Baca juga:
- Pelajar SMK di Malang Hilang Terbawa Arus Sungai Usai Terlibat Kecelakaan Lalu Lintas
- Kenaikan Harga Jelang Nataru, Akademisi UMM Desak Pemerintah Perkuat Sistem Pangan Berkelanjutan
- Banjir Bandang Terjang Sumatra, Akademisi UMM Soroti Lemahnya Pengawasan dan Penegakan Hukum
- Raih Predikat Hotel Terfavorit di Batu Tourism Award 2025, Ini Kata GM Aston Inn Batu
- Bupati Sumenep Selamatkan Pegawai Honorer, Ribuan Pegawai Diangkat PPPK Paruh Waktu








