Malang, SERU.co.id – Situs Patirtaan Ngawonggo merupakan salah satu situs yang baru saja diresmikan sebagai salah satu cagar budaya pada tahun 2017 lalu. Satu lokasi bersejarah tersebut berada Jalan Rabidin, RT 04 RW 03, Dusun Nanasan, Ngawonggo, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang. Yang menarik, masyarakat sekitar memberikan fasilitas pelayanan kepada para pengunjung dengan tempat yang nyaman dan makanan.
Juru pelihara situs Patirtaan Ngawonggo Ahmad Yasin menjelaskan, penetapan lokasi tersebut sebagai cagar budaya karena ketidaksengajaan.
“Kami iseng-iseng menengok keberadaan situs ini, karena kami sejak kecil bersama teman-teman sering kesini. Lalu sama teman- teman diunggah di media sosial, kemudian mendapatkan tanggapan dari cagar budaya,” seru pria berusia 30 tahun tersebut.
Di tahun yang sama, yakni 2017, lokasi tersebut dilakukan proses eskavasi dan juga zonasi, oleh BPK (Balai Pelestarian Kebudayaan). Patirtaan Ngawonggo merupakan situs dengan karakter petirtaan atau pemandian suci.
“Diperkirakan, situs ini peninggalan pada masa Kerajaan Kediri ke Singosari. Adapun yang menyebutkan yang lebih tua juga ada,” terangnya kepada wartawan SERU.co.id.
Situs tersebut biasanya digunakan untuk sarana ibadah atau ritual oleh masyarakat sekitar maupun pengunjung. Di sini tersedia kolam –kolam air dengan pancurannya.
“Intinya pensucian, karena identik dengan air, kolam-kolam dan pancuran,” jelasnya.
Kemudian di tahun 2020, masyarakat berinisiatif untuk memanjakan pengunjung dengan fasilitas yang mereka sediakan. Seperti tepat singgah yang nyaman dan asri serta disuguhi makanan dan minuman.
“Kami membuat sarana prasarananya ini secara swadaya. Konsepnya kami menyelaraskan dengan situasi dan kondisi. Dan juga untuk edukasi,” paparnya.
Pengunjung akan disuguhi bermacam jajana tradisinal, makana-makanan berat hasil kreasi dan olahan masyarakat serta minuman herbal dan traditional. Namun, lokasi tersebut bukanlah warung makan atauapun kafe, para pengunjung tidak perlu membayar.
“Kami disini bukan warung atau kafe, ya jadi sarana dan prasarana untuk tamu-tamu, biasanya kami sediakan kotak asih untuk berpartispasi,” jelasnya.
Oleh sebab itu, para tamu yang hendak berkunjung diwajibkan berkabar terlebih dahulu. Kurang lebih dalam waktu satu bulan, situs tersebut dapat dikunjungi hingga 1000 tamu. Yang selama ini sudah berkunjung ada dari Malang hingga luar daerah bahkan mancanegara. (ws6/ono)