Namun saat ini, dirinya mengaku sudah kembali normal. Sejak Ramadan kemarin, Supriadi, mengalami permintaan yang sangat tinggi dari konsumen, baik dari Tulungagung, Kediri, Blitar dan paling banyak di Bontang, Kalimantan Timur.
Permintaan yang membludak namun diakui Supriadi tidak bisa semuanya dipenuhi. Produksi rengginang terhambat karena cuaca musim hujan yang panjang dan bahan baku utama mahal. Bahkan rengginang hasil produksiny mengalami sedikit kenaikan harga .
Untuk menyiasati produksi di musim yang kurang bersahabat ini, Supriadi dan istrinya akan memproduksi dalam jumlah besar pada saat cuaca panas-panasnya. Kemudian akan mereka timbun mengingat waktu simpan cemilan gurih tersebut hingga 11 bulan, agar bisa selalu bisa memenuhi permintaan pelanggan.(ws6/ono)
Baca juga:
- Dampak Proyek Drainase, Perumda Tugu Tirta Minta Maaf Siagakan Tim 24 Jam
- Pulihkan Semangat Pasca Tragedi Kanjuruhan, Askab PSSI Malang Gelar Kursus Pelatih Lisensi D
- Bapenda Sambang Pondok Pesantren Sosialisasi Layanan Pajak di Hari Santri
- Dahan Pohon Beringin Raksasa di Ngajum Timpa Kabel Listrik dan Truk Parkir
- Entas Anak Tidak Sekolah, Pemkab Malang Bentuk Tim Saber ATS Kecamatan