Cuaca Tidak Bersahabat, Produksi Rengginang Sumber Pucung Terhambat

Supriadi, tengah menjemur rengginang. (ws6) - Cuaca Tidak Bersahabat, Produksi Rengginang Sumber Pucung Terhambat
Supriadi, tengah menjemur rengginang. (ws6)

Malang, SERU.co.id – Curah hujan yang masih saja turun sampai bulan Juni membuat pelaku UMKM rengginang mengalami kendala produksi. Jumlah produksi cemilan yang berbahan dasar dari beras ketan ini mengalami penurunan dibanding musim panas.

Pengusaha rengginang, Supriadi (49), warga Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang menjelaskan, di musim yang tidak menentu itu ia harus memangkas produksi rengginangnya. Kurang lebih hingga 50 persen dibandingkan musim panas.

Bacaan Lainnya

“Kalau perkiraan kemarin sehari tidak ada panas ya tidak produksi, kemarin seharian gak ada panas ya libur tidak bikin. Gitu aja tidak repot-repot, kadang iya, kok pagi kok hujan mengurangi jumlah produksi. Terus kita kurangi tergantung mungkin 50 persen kurang lebih,” seru Supriadi saat ditemui SERU.co.id.

Saat cuaca panas, dia dapat memproduksi hingga satu ton, dengan membutuhkan waktu pengeringan satu sampai satu setengah hari saja. Namun cuaca yang tidak tentu yang tengah melanda, membuat mereka hanya mengolah setengahnya saja. Untuk pengeringan membutuhkan waktu hingga dua hari, kadang lebih.

Diakui Supriadi, para produsen rengginang di desanya m sudah pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah desa, berupa alat pengering. Namun hal tersebut tidak membantu justru mereka bekerja lebih banyak dengan hasil yang tidak maksimal sehingga alat tersebut dikembalikan kepada desa.

“Paling bagus dijemur. Dulu pernah pakai pemanas dari pemerintah tak kembalikan lagi kepada desa, hasilnya kurang memuaskan. Habis dioven digoreng tidak bisa mekar, bahan bakarnya juga malah listrik dan LPG nya,” terang lelaki yang telah merintis usaha tersebut selama 15 tahun itu.

Supriadi, juga mengaku di saat pandemi dua tahun terakhir dirinya merasa menjerit karena permintaan dari pelanggannya pernah terhenti. Hingga pernah dua bulan di masa itu berhenti total tidak produksi sama sekali.

disclaimer

Pos terkait