Banyuwangi, SERU.co.id – Pengusaha dan warga Kecamatan Glenmore geram dengan kebijakan manajemen PT Industri Gula Glenmore (lGG). Seharusnya, keberadaan perusahaan dibawah Naungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mensejahterakan masyarakat sekitar pabrik, justru mematikan usaha warga. Bahkan warga menduga PT IGG dituding tidak hanya mengelola pabrik gula saja, tapi juga sebagai perusahaan penyewaan rumah kontrakan.
Akibat kebijakan menajemen PT IGG ini, banyak pengusaha rumah kos/kontrakan disekitar pabrik sepi penyewa, dan terancam gulung tikar.
Dikarenakan keberadaan PT IGG tidak membawa dampak positif, puluhan pengusaha dan warga berencana akan menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran di PT IGG dengan membawa ratusan massa.
Salah satu perwakilan pengusaha dan warga Glenmore, Muhammad Toha mengatakan, rencananya gerakan aksi demo akan digelar pada Minggu mendatang.
“Aksi demo yang akan kami gelar nanti mendapat dukungan dan respon positif dari warga dan pengusaha, dan kami akan membawa ratusan massa,” tegas Muhammad Toha, Rabu (1/12/2021) siang.
Toha mengungkapkan, sejak PT IGG berdiri dan beroperasi di Kecamatan Glenmore ini tidak ada keberpihakan dengan warga dan pengusaha lokal.
“Aksi ini buntut kekecewaan masyarakat lokal, yang menurut kami sama sekali tidak berpihak kepada warga dan pengusaha lokal,” ujarnya.
Buntut kekecewaan warga dan pengusaha lokal tersebut, mereka sangat kecewa karena PT IGG diduga menyewakan rumah karyawan kepada vendor atau pengusaha pemenang lelang dari luar daerah. Akibatnya pemilik kontrakan sekitar Pabrik Gula gigit jari lantaran rumah kontrakan tidak ada yang menyewa.
“Masak mas perusahaan sekelas PT IGG menyewakan kontrakan kan lucu,” ungkap NT warga setempat.
NT sangat mendukung adanya aksi demo yang akan digelar oleh warga dan pengusaha lokal. Menurutnya, aksi ini sebagai wujud kepedulian masyarakat terhadap kesewenang-wenangan manajemen pabrik gula.
“Kita sangat mendukung langkah pengusaha lokal yang ingin turun jalan menggelar aksi demo di PT IGG. Dan kita siap gabung kapan saja dalam aksi tersebut,” tandasnya.
Terpisah, Direktur Utama PT IGG, Yusmartin membantah jika PT IGG menyewakan rumah karyawan kepada pemenang tender atau vendor. Semua rumah karyawan sudah penuh dihuni oleh karyawan PT IGG.
“Rumah karyawan tidak untuk disewakan,” tegas Yusmartin saat di konfirmasi melalui sambungan WhatsApp.
Sayangnya, pernyataan Dirut IGG tersebut bertolak belakang dengan pernyataan Manager Pengadaan, Esa.
Namun anehnya pernyataan Dirut IGG tersebut bertolak belakang atau berbeda dengan pengakuan Manager bagian pengadaan. Menurutnya, ada beberapa rumah karyawan yang belum ditempati, dan pemeliharaannya masih tanggungan perusahaan.
“Karena ada peluang dimana perusahaan bisa mendapatkan tambahan pendapatan, kenapa tidak diambil,” ujarnya. (ant)
Baca juga:
- Indonesia Bungkam China 1-0 di GBK, Jaga Asa Lolos ke Babak Keempat
- Dokter AY Segera Jalani Pemeriksaan sebagai Tersangka Kasus Pelecehan Seksual
- Wali Kota Batu dan Ketua TP PKK Takziah ke Kediaman Adelia Savitri Beri Bantuan Beasiswa Kuliah
- Wali Kota Batu Lantik Dewas & Direksi Perumdam Among Tirto Masa Bhakti 2025-2030
- PPPK Kabupaten Malang Kini Terima Gaji Melalui BPR Artha Kanjuruhan