Malang, SERU.co.id – Memasuki musim penghujan di wilayah Kabupaten Malang, ada 11 dari 33 kecamatan yang berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi. Kesebelas kecamatan tersebut, di antaranya Kecamatan Kasembon, Ngantang, Pujon, Lawang, Jabung, Poncokusumo, Tajinan, Sumbermanjing Wetan (Sumawe), Ampelgading, Tirtoyudo, dan Dampit.
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Sadono mengatakan, selain 11 kecamatan tersebut, juga ada beberapa kecamatan berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi.
“Ada sejumlah kecamatan berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi. Itu karena wilayah Kabupaten Malang memiliki potensi bencana terlengkap di Jawa Timur lantaran kondisi geografisnya,” seru Sadono, dihubungi melalui telepon selulernya, Senin (4/10/2021).
Sadono menjelaskan, dalam skala Jawa Timur, wilayah Kabupaten Malang menjadi salah satu daerah yang selalu mendapatkan peringatan dini terkait cuaca ekstrem. Lantaran wilayah Kabupaten Malang memiliki banyak perbukitan dan gunung, selain daerah pesisir yang berbatasan langsung dengan laut selatan Pulau Jawa.
“Karena masih peralihan cuaca, kadang-kadang terjadi hujan lebat dengan instensitas tinggi. Jadi biasanya sporadis, tidak merata dan hanya di spot-spot tertentu. Walaupun sebetulmya, Kabupaten Malang sering mendapatkan peringatan dini,” jelasnya.
Namun, lanjut Sadono, jika dilihat dari catatan bencana yang terjadi di tahun 2020 dan tahun-tahun sebelumnya. Pada musim pancaroba seperti saat ini, potensi bencana yang kemungkinan terjadi adalah angin kencang. Bahkan, dalam beberapa bulan terakhir, angin kencang sempat terjadi di wilayah Kecamatan Tajinan.
“Angin kencang di Tajinan itu terjadi seminggu lalu. Kemudian longsor sempat terjadi di beberapa titik di Ampelgading dan Tirtoyudo. Meskipun masih belum dapat dikategorikan bencana, karena dampaknya masih kecil,” bebernya.
Terkait banjir, Sadono menerangkan, jika berdasarkan dari catatan BPBD Kabupaten Malang hingga saat ini masih belum ada bencana banjir. Untuk itu, dirinya masih belum bisa menetapkan status kesiapsiagaan darurat bencana. Meskipun sudah ada beberapa kejadian yang terjadi, namun belum dapat digolongkan ke dalam kategori bencana.
“Banjir maupun tanah longsor memang sudah terjadi, tapi belum masuk ke status siaga darurat, karena masih dalam intensitas kecil,” terangnya.
Sementara itu, BPBD Kabupaten Malang saat ini tengah melakukan beberapa persiapan. Seperti mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan beberapa peralatan.
“Bentuk (persiapan)nya, sumber daya, peralatan dan salah satunya juga menyiapkan dokumen rencana kontijensi ancaman bencana. Itu yang sedang disiapkan,” pungkasnya. (tdl/rhd)
Baca juga:
- 11 Korban Masih Hilang di Longsor Tambang Gunung Kuda Cirebon, Polisi Periksa Enam Saksi
- Terapkan Skema Murur, Jemaah Tidak Turun dari Bus Saat di Muzdalifah
- Kodim 0833 Gelar Karate Championship Piala Dandim 0833
- Babinsa Kedungkandang Dampingi Petani Tlogowaru Panen Raya Padi
- Target Empat Medali Emas, Wali Kota Malang Motivasi Atlet Basket Hadapi Porprov IX Jatim