Pemkab Apresiasi Kafilah MTQ XXVIII Asal Jember

Pelaksana tugas (Plt) Bupati Jember Drs. KH. A. Muqit Arief menyerahkan penghargaan tersebut di Aula Praja Mukti Pemkab Jember, Rabu, 02 Desember 2020 (hms) - Pemkab Apresiasi Kafilah MTQ XXVIII Asal Jember
Pelaksana tugas (Plt) Bupati Jember Drs. KH. A. Muqit Arief menyerahkan penghargaan tersebut di Aula Praja Mukti Pemkab Jember, Rabu, 02 Desember 2020. (hms)

Jember, SERU.co.id – Pemerintah Kabupaten Jember memberikan apresiasi kepada dua pemuda Jember yang telah mengukir prestasi di ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXVIII di Padang, Sumatera Barat.

Dua orang yang mendapatkan apresiasi yakni M. As’ad Daroini asal Dusun Krajan Desa Gambiran Kecamatan Kalisat dan Muhammad Nasihin asal Dusun Kebonsari Desa Tamansari Kecamatan Wuluhan.

Bacaan Lainnya

As’ad tercatat sebagai Juara I Tafsir Bahasa Inggris putra. Sedang Nasihin masuk peringkat ketujuh dalam lomba kategori Kaligrafi Arab.

(Plt) Bupati Jember Drs. KH. A. Muqit Arief (hms) - Pemkab Apresiasi Kafilah MTQ XXVIII Asal Jember

Pelaksana tugas (Plt) Bupati Jember Drs. KH. A. Muqit Arief menyerahkan penghargaan tersebut di Aula Praja Mukti Pemkab Jember, Rabu, 02 Desember 2020.

“Kami bangga dengan prestasi keduanya, karena telah berhasil mengharumkan nama Jember,” terang Plt. Bupati.

Prestasi tersebut diharapkan menular kepada pemuda lainnya. Terkait tafsir Bahasa Inggris, Plt. Bupati menyebut tidak sepenuhnya bisa dimanfaatkan di Kabupaten Jember. Karena itu, kompetensi tersebut harus bisa memberikan sumbangsih secara internasional.

(Plt) Bupati Jember Drs. KH. A. Muqit Arief bersama kafilah MTQ dari Jember (hms) - Pemkab Apresiasi Kafilah MTQ XXVIII Asal Jember
(Plt) Bupati Jember Drs. KH. A. Muqit Arief bersama kafilah MTQ dari Jember. (hms)

Kiai Muqit, panggilan akrab Plt. Bupati, berharap kemampuan tersebut bisa menyebarkan pesan Islam yang rahmatan lil alamin, Islam sebagai rahmat seluruh alam.

“Dengan kemampuan tafsir Bahasa Inggris itu sangat bagus sekali,” pungkasnya.

Sementara itu, As’ad menyambut baik pesan tersebut. Menurutnya, banyak umat Islam yang keliru dalam memahami Islam. “Bukan mereka tidak tahu, tapi karena sumbernya yang keliru,” ucapnya. “Mereka memahami Islam berdasarkan fenomena, bukan berdasarkan sumber (Al Qur’an dan hadits),”  katanya. (hms)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *