Ratusan Warga Karangdoro Desak PNM Syariah Mekaar Bersihkan Namanya di BI Checking

Ratusan Warga Karangdoro Desak PNM Syariah Mekaar Bersihkan Namanya di BI Checking
Ratusan Warga Karangdoro Desak PNM Syariah Mekaar Bersihkan Namanya di BI Checking

Banyuwangi, SERU.co.id – Ratusan warga Dusun Karangdoro dan Dusun Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari mendesak Lembaga Keuangan Mikro (LKM) atau Permodalan Nasional Madani (PNM) Syariah Mekaar Cabang Genteng untuk membersihkan nama baiknya di BI Checking. Jika seruan tersebut tidak digubris, kasus ini akan dilaporakan ke penegak hukum.

Warga dua dusun tersebut mengaku sangat kecewa dengan ulah oknum LKMB/PNM Syariah Mekar Cabang Genteng  diduga memakai Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) warga Dusun Karangdoro dan Dusun Blokagung  meminjam uang untuk kepentingan pribadi atau kelompok.

Baca Juga
PNM Syariah Mekaar Genteng - Nasabah - Surat Pernyataan Pengakuan meminjam KTP dan KK tanpa sepengetahuan pemiliknya, untuk meminjam uang di PNM Syariah Mekaar
Surat Pernyataan Pengakuan meminjam KTP dan KK tanpa sepengetahuan pemiliknya, untuk meminjam uang di PNM Syariah Mekaar

Akibat pemakaian KTP dan KK  tersebut, puluhan warga Dusun Karangdoro dan Dusun Blokagung tidak bisa mengajukan Kridit Usaha Rakyat (KUR) di Bank BRI, Bank BNI ataupun Bank Mandiri karena namanya masuk daftar BI checking.

Rusmi Hariyati (42) warga Dusun Karangdoro RT 006 RW 001, Desa Karangdoro mengaku samgat kecewa dengan ulah oknum LKMB/PNM Syariah Mekar Genteng tanpa persetujuannya dan tanpa tandatatangan dirinya mencairkan dana pinjaman untuk orang lain, yang menyebabkan dirinya digagalkan pengajuan permohonan KUR di bank milik pemerintah.

Baca Juga : Ratusan Warga Karangdoro Jadi Korban Dugaan Penipuan Oknum PNM Mekaar

“Kok bisanya tanpa tanda tangan saya dan suami saya, LKMB/PNM Syariah Mekar mencairkan uang. Pokoknya saya tidak terima, LKMB/PNM Syariah Mekaar harus menghapus nama saya dari daftar BI checking, saya benar-benar dirugikan oleh LKMB/PNM Syariah Mekaar,” katanya kepada SERU.Co.Id, Jum’at (4/12/2020) siang.

“Gara-gara ulah oknum PNM Syariah Mekaar, nama saya masuk dalam daftar kridit macet BI Checking. Maka dari itu, saya minta kepada PNM Syariah Mekaar Genteng membersihkan nama saya dari daftar BI checking itu,” katanya.

Hal senada disampaikan Rina Sela Silvina Dewi (20) warga Desa Karangdoro mengaku sangat terkejut ketika didatangi oleh petugas juru tagih PNM Syariah Mekaar jika dirinya mempunyai tanggungan sebesar Rp 1.720.000,- dan tidak pernah membayar tanggungan tersebut. Padahal dirinya tidak pernah mengajukan kridit di bank manapun.

“Saya kaget waktu ada petugas PNM Syariah Mekaar menagih hutang kerumah saya, katanya saya tidak pernah mbayar. Kapan saya hutang ke PNM Syariah Mekaar,” cetus Rina.

Sementara karyawan PNM Syariah Mekaar, Dewi terkait berita yang dimuat di Memo X edisi Senin (30/11/2020) yang bersangkutan langsung menghubungi wartawan harian pagi Memo-X untuk meminta  klarifikasi terkait pemberitaan tersebut. Namun janji untuk melakukan klarifikasi tidak ada kelanjutannya. Bahkan dihubungi melalui sambungan teleponnya juga tidak diangkat.

Seperti diketahui, ratusan warga Dusun Karangdoro dan Dusun Blokagung merasa resah oleh ulah oknum PNM Syariah Mekaar meminta KTP dan KK kepada warga yang kurang mampu dengan dalih akan dikasih  santunan oleh  TKI yang sudah sukses, asal warga Desa Karangdoro yang sukses di negara Korea.

Mendengar akan mendapat santunan, ratusan warga yang ada di dua dusun tersebut langsung berbondong bondong mengumpulkan foto copy KTP dan KK ke Mujiani  RT 05 RW 01 Dusun Blokagung, Desa Karangdoro. Namun setelah ditunggu-tunggu ternyata bantuan dari TKI asal Desa Karangdoro tersebut tidak kunjung ada. Justru warga didatangi oleh petugas juru tagih jika warga memiliki hutang di PNM Syariah Mekaar.

Akibat ulah oknum tersebut, ST warga Dusun Karangdoro,  Desa Karangdoro harus memendam kecewanya. Pasalnya permohonan KUR di Bank Mandiri ditolak gara-gara namanya tercatat di BI checking.

“Saat di survei oleh petugas bank di rumah saya, tidak ada masalah. Tapi setelah saya datang ke bank Mandiri dan mengecek nama saya di BI checking, nama saya tercatat kridit macet di PNM Syariah Mekaar Kecamatan Genteng, dan permohonan KUR saya ditolak oleh bank Mandiri,” kata ST. (ant)

Berita Terkait