Selama 2 Bulan Moda Transportasi Pesawat Tidak Beroperasi

Selama 2 Bulan Moda Transportasi Pesawat Tidak Beroperasi
Selama 2 Bulan Moda Transportasi Pesawat Tidak Beroperasi
Pengelola Bandara Akan Gandeng Sekolah Penerbangan Agar Landasan Bermanfaat

Jember, SERU.co.id – Setelah keluar surat pemberitahuan dari Kantor Pusat Maskapai Wings Air, Selasa (20/10/2020) malam. Nantinya dari awal November hingga akhir Desember 2020, tidak ada lagi moda pesawat terbang yang beroperasi di Bandara Notohadinegoro. Penyebab dari tidak beroperasinya pesawat jenis ATR 72-600 itu, karena sepinya penumpang yang berangkat dari bandara di Jember.

Alasan dari tidak beroperasinya lagi pesawat jenis ATR 72-600 itu, menurut Kepala UPT Bandara Notohadinegoro Jember, Edi Purnomo dikarenakan sepinya penumpang sejak beberapa bulan belakangan. “Apalagi yang (berangkat) dari Jember itu hanya satu atau dua calon penumpang. Paling banyak lima orang. Sementara yang dari Surabaya masih nol atau sama sekali tidak ada,” kata Edi saat dikonfirmasi melalui Ponselnya, Rabu (21/10/2020).

Bacaan Lainnya

Lanjut Edi, selain itu alasan sepinya penumpang pesawat. Ditambah lagi aturan bagi calon penumpang untuk melakukan rapid tes. Yang hal itu dinilai memberatkan. “Sehingga masyarakat lebih memilih lewat jalur darat dengan naik kendaraan pribadi. Kan tidak ada syarat rapid itu (untuk ke luar kota),” ujarnya.

Sementara itu saat dikonfirmasi terpisah, Manager Area Maskapai Wings Air, Ricco Permana Hadi enggan memberikan komentar banyak terkait tidak beroperasinya pesawat dari perusahaannya itu. “Maaf saya tidak bisa komentar banyak, karena kebijakan tidak terbang itu dari pusat. Mungkin bisa langsung dikonfirmasi ke kantor pusat,” ucapnya singkat.

Kepala UPT Bandara Notohadinegoro Jember, Edi Purnomo akan tetap berupaya agar bandara kebanggaan masyarakat Jember itu tetap beroperasi dan memberikan manfaat. Rencananya pihak pengelola bandara akan menggandeng sekolah penerbangan agar bisa memanfaatkan landasan di bandara tersebut. “Akan kita coba hubungi, flying school (sekolah penerbangan) itu. Yang itu dilakukan di Bandara Sumenep, bahkan jadwalnya sekarang masih ujian katanya,” ujar Edi.

Edi menambahkan, terkait sekolah penerbangan itu dulu pernah akan dilakukan di Jember. Akan tetapi karena belum ada izin, rencana tersebut urung dilakukan. “Nah untuk izin ini nanti kita akan upayakan, agar bisa terlaksana. Mau gimana lagi, maskapai sendiri kan tidak ada (jika jadi terlaksana penerapan dua bulan tidak ada pesawat beroperasi itu). Maka upaya kita, agar bandara ini tetap memberikan manfaat dan juga tetap beroperasi,” ujarnya.

“Selain itu, kita juga beberapa hari ini, kita menghubungi federasi aero squad yang akan ada even latihan. Sementara ini cara itu yang bisa kita lakukan. Sambil menunggu kondisi membaik,” imbuhnya. (ark/tog/mzm)

disclaimer

Pos terkait