Sistem Pasang Surut dan One Way, Solusi Rekayasa Lalu Lintas Polres Batu pada Musim Nataru

Sistem Pasang Surut dan One Way, Solusi Rekayasa Lalu Lintas Polres Batu pada Musim Nataru
Kapolres Batu, AKBP. Andi Yudha Pranata S.H., S.IK., MS.i. (ist)

Batu, SERU.co.id Menghadapi lonjakan wisatawan pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, Polres Batu menyiapkan strategi khusus untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas. Tidak hanya sekadar pengaturan biasa, pihak kepolisian membuat rekayasa lalu lintas berupa sistem pasang surut dan one way (satu arah) sebagai solusi memecah kemacetan di titik-titik krusial.

Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata, menjelaskan, penerapan skema ini didasarkan pada hasil pemetaan titik rawan macet (trouble spot). Serta potensi okupansi tempat wisata dan perhotelan di Kota Batu yang diprediksi akan meningkat drastis.

Bacaan Lainnya

Inovasi Pasang Surut dan Jalur Alternatif

Salah satu terobosan utama tahun ini adalah Sistem Pasang Surut, memaksimalkan volume jalan sesuai dengan kebutuhan arus kendaraan yang dominan.

“Sistem pasang surut ini adalah pengaturan pola dua naik dan satu turun. Dari empat jalur yang ada, jika arus menuju Kota Batu sangat padat, maka tiga jalur akan dibuka ke arah atas (naik) dan hanya satu jalur untuk arah turun,” seru AKBP Andi Yudha,Minggu (21/12/2025).

AKBP Andi menjelaskan, skema ini rencananya akan diberlakukan mulai dari Simpang Tiga Pendem hingga Simpang Tiga Jalan Dewi Sartika. Selain itu, jika kepadatan mencapai titik puncaknya, Polres Batu akan menerapkan Sistem One Way. Dalam skema ini, kendaraan dari arah Malang/Surabaya tetap melalui jalur utama Jalan Ir. Soekarno.

“Kendaraan dari arah Kota Batu menuju keluar (Surabaya/Malang) akan dialihkan sepenuhnya melalui jalur alternatif, seperti Jalan Wukir (samping Batos) untuk tujuan Surabaya, dan Jalan Oro-Oro Ombo untuk tujuan Kota Malang,” tuturnya.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, pengamanan Nataru 2025 ini juga menitikberatkan pada aspek keselamatan terkait cuaca ekstrem. Mengingat Kota Batu merupakan wilayah rawan bencana, Polres Batu menggandeng BPBD untuk menyiagakan alat berat di titik-titik rawan longsor. Seperti jalur Pujon dan akses menuju Pacet, Mojokerto.

“Fokus kami bukan hanya pada kemacetan, tetapi juga keamanan jalur akses menuju destinasi wisata yang masuk dalam peta rawan bencana,” tegas AKBP Andi.

Untuk mendukung keberhasilan rekayasa lalu lintas ini, Polres Batu telah bersinergi dengan Polresta Malang Kota dan Polres Malang. Selain itu, pemantauan cuaca dilakukan secara intensif dengan bantuan BMKG yang memberikan pembaruan informasi setiap 10 menit. Penerapan rekayasa lalu lintas, baik pasang surut maupun one way, akan dilakukan secara situasional dengan melihat indikator kepadatan di lapangan.

“Dengan persiapan matang ini, diharapkan wisatawan dapat menikmati liburan di Kota Batu dengan rasa aman dan nyaman meski di tengah lonjakan volume kendaraan,” pungkasnya. (dik/mzm)

disclaimer

Pos terkait

iklan KKB Bank jatim