Malang, SERU.co.id – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Malang berkolaborasi Universitas Brawijaya (UB) menyelenggarakan Artcofest 2025, di Auditorium UB, Senin (3/11/2025). Sebagai wadah kolaborasi hulu-hilir antara pelaku industri kopi, akademisi dan komunitas kreatif dalam menumbuhkembangkan bisnis berkelanjutan.
Kepala KPwBI Malang, Febrina mengatakan, Artcofest 2025 mengusung tema ‘Brewing Bridges : Fostering Connections and Driving Sustainable Growth’. Mencerminkan semangat kolaborasi untuk memperkuat hubungan antara pelaku hulu hingga hilir industri kopi. Mulai dari petani, pengolah, roastery, kedai kopi, hingga komunitas kreatif guna menciptakan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

“Sebagai implementasi kebijakan BI di daerah, dengan mendukung industri kopi dari hulu ke hilir. Salah satunya melalui Artcofest 2025, melanjutkan Artcofest 2019 yang sempat vakum. Sehingga memperkuat ekosistem pengembangan kopi dan ekonomi kreatif di wilayah Malang Raya, khususnya di wilayah kerja BI Malang,” seru Ina, sapaan akrabnya, Senin (3/11/2025).
Artcofest 2025 menghadirkan berbagai kegiatan menarik yang memadukan edukasi, inovasi dan kolaborasi, antara lain:
- Coffe Talks, dengan narasumber dari akademisi, praktisi, dan pelaku industri kopi, seperti: Andik Irawan PhD (Founder Eiko Coffee Roaster), Prof. Luchman Hakim (UB), Prof. Mangku Purnomo (UB), serta Aji Pramono (Kapiten Nusantara) dan pelaku kopi nasional lainnya.
- Coffee Exhibition, menampilkan lebih dari 50 pelaku industri kopi dan roastery unggulan di wilayah kerja Kantor Perwakilan BI Malang, seperti Vensfamily, Malbourne, SURA, Gigsy Project, Janus Coffee, Motiv, Amstirdam, Partikular dan Fifteen Seventeen Kopi Tjap Giling.
- Business Matching dan Inovasi Expo, yang mempertemukan pelaku usaha dengan lembaga keuangan untuk memperluas akses pembiayaan. Serta penguatan jejaring bisnis dengan
buyer/agregator. - Manual Brewing Competition, sebagai ajang pengembangan kompetensi barista muda dan wadah kreativitas generasi muda di sektor kopi.
“Di hilir pada wilayah kerja BI Malang itu sudah sangat banyak, dimana mereka butuh sustainability dalam keberlangsungan usaha. Di sisi lain, petani juga sangat senang produknya laku dibeli, apalagi sampai ekspor, sehingga keduanya jalan beriringan,” terangnya.
Bank Indonesia berkomitmen untuk mendukung pengembangan UMKM melalui tiga strategi utama, yaitu:
- strategi kebijakan,
- implementasi serta sinergi yang dilakukan melalui penguatan korporatisasi,
- kapasitas dan pembiayaan kepada UMKM.
Bank Indonesia secara aktif akan mendorong penguatan value chain pada komoditas kopi dari sisi hulu hingga hilir. Sinergi antara pelaku usaha, akademisi, komunitas dan pemerintah, diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah komoditas kopi dan membuka akses pasar. Serta memperluas peluang ekspor produk kopi khas Malang dan Jawa Timur.
“Dalam Artcofest 2025, melibatkan 67 petani, 14 buyer, dan 5 perbankan yang terlibat. Dari 40 pelaku usaha yang ikut pameran, terjadi transaksi sebesar Rp113 juta dalam sehari Senin (3/11/2025),” terang Ina.
Artcofest 2025 menjadi wadah untuk mendorong keterlibatan generasi muda dalam industri kopi, menumbuhkan kreativitas, serta memperkuat ekonomi kreatif berbasis komoditas unggulan daerah. Kegiatan ini sekaligus mendukung program nasional, seperti Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
“Melalui upaya memperkuat ketahanan dan nilai ekonomi sektor pertanian dan UMKM, KPwBI Malang mengajak masyarakat untuk semakin mencintai dan bangga menggunakan produk kopi lokal. Serta memperkuat kolaborasi untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” tandasnya.
Sementara itu, Direktur DISKT UB, Mohammad Iqbal SSos MIIB DBA berharap, Artcofest dapat membangun jejaring yang bisa berkembang dan bertumbuh dinamis. Pasalnya, melalui Artcofest 2025 ini terbentuk komunitas dari hulu (petani) hingga hilir (buyer/konsumen).
“Mudah-mudahan bisa membawa tumbuh kembang ekosistem art coffee dan berkontribusi dalam inovasi berkelanjutan. Karena animonya luar biasanya, kami berharap, selain terbentuk komunitas hulu dan hilir, juga terbentuk Center of Excellent (CoE) kopi di UB,” tandasnya.
Salah satu peserta Artcofest, owner 21 Street Coffee, Hary Yudhi Susetyo mengaku, meski baru pertama kali ikut, namun transaksinya melebihi ekspektasi. Dimana standnya mampu menjual 24 kilogram green bean dan puluhan piece tiga macam produk drip coffee total senilai lebih Rp5 jutaan dalam sehari.
“Produk drip bag 21 Street Coffee merupakan end product jenis Arabica Gayo, Robusta Dampit dan Macadamia. Alhamdulillah, kami juga bisa berinteraksi dengan hulu (petani), sebagai bahan baku kami lebih memperbanyak jenis produk kami,” tandas Yudhi, sapaan akrabnya. (rhd)








