Kolaborasi Kepala Daerah Kunci Penyelamatan Candi Songgoriti melalui “Senyawa Malang Raya”

Kolaborasi Kepala Daerah Kunci Penyelamatan Candi Songgoriti melalui "Senyawa Malang Raya"
Candi Songgoriti yang berada di wilayah Kelurahan Songgokerto Batu. (ist)

​Batu, SERU.co.id Kondisi Candi Songgoriti yang dinilai kian memprihatinkan dan terkesan kurang terurus mendapat perhatian serius dari kalangan budayawan. Ketua Dewan Kesenian Kota Batu, Sunarto, secara terbuka mendesak agar segera ditemukan solusi permanen, dan mengusulkan kolaborasi kepala daerah pada Program Senyawa Malang Raya sebagai kunci utama.

​Sunarto menyoroti kompleksitas masalah perawatan Candi Songgoriti. Meskipun situs bersejarah ini berada dalam wilayah administratif Kota Batu dan di bawah kewenangan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI (BPKW XI). Kawasan di sekitarnya masih memiliki aset yang menjadi hak milik Pemkab Malang.

Bacaan Lainnya

Dualisme kepemilikan dan kewenangan inilah yang menyebabkan minimnya intervensi dan perawatan maksimal terhadap cagar budaya.

​”Ini adalah tentang kawasan Songgoriti. Di dalamnya ada beberapa aset yang masih hak milik Pemkab Malang. Saya pikir Kepala Daerah Kota Batu maupun Kabupaten Malang harus duduk bersama mencari solusi terbaik yang tidak merugikan kedua belah pihak, apalagi sampai merugikan cagar budaya karena minim perawatan.” seru Cak Narto Reog sapaannya.

Kolaborasi Kepala Daerah Kunci Penyelamatan Candi Songgoriti melalui "Senyawa Malang Raya"
Ketua Dewan Kesenian Kota Batu, Sunarto. (Seru.co.id/dik)

​Menurutnya, masalah pengelolaan cagar budaya harus disikapi dengan keseriusan penuh. Cak Narto menyebut Candi Songgoriti sebagai “laboratorium alam” dan ikon daerah, wajib dirawat bersama-sama. Cak Narto yakin, jika dikelola dengan baik dan terintegrasi, Candi Songgoriti akan memberikan dampak besar bagi kemajuan wisata budaya di Malang Raya.

​”Harus serius kalau soal pengelolaan cagar budaya. Aset siapapun itu menjadi wajib bagi kita untuk sama-sama merawat,” imbuhnya.

​Untuk itu, ia menegaskan ulang bahwa Program Senyawa Malang Raya yang selalu didengungkan Wali Kota Batu, diyakini Sunarto dapat membuka pintu kolaborasi yang saling menguntungkan. Ia juga menyerukan agar seluruh pihak mengedepankan sinergi.

​”Sudah saatnya tidak ‘eyel-eyelan’ (berdebat). Sudah saatnya bersinergi mengelola warisan budaya yang bisa dikembangkan dan bermanfaat untuk Kota Batu dan Kabupaten Malang dengan konsep wisata budaya terintegrasi,” tutupnya. (dik/mzm)

disclaimer

Pos terkait

klan ucapan HUT Pemprov Jatim dari Bank jatim