HPI DPC Malang Gelar Tour Guide Development Program 2025, Ajang Seleksi Calon Anggota Baru

HPI DPC Malang Gelar Tour Guide Development Program 2025, Ajang Seleksi Calon Anggota Baru
Peserta Tour Guide Development Program 2025 HPI Malang. (dik)

Malang, SERU.co.id – DPC Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Malang melaksanakan kegiatan bertajuk “Tour Guide Development Program 2025” di Pendopo Pemerintah Kabupaten Malang, Klojen, Kota Malang, Selasa (21/10/2025).

Ketua DPC HPI Malang, Siswanto Agus Djaja yang hadir secara teleconference mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung kegiatan ini. Disebutkannya, dalam acara ini, para calon anggota HPI akan menerima sederet materi untuk meningkatkan skillnya sebagai tour guide profesional. Setelah kegiatan ini ia berharap para peserta dapat meningkatkan kreativitas dan kemampuan sehingga memiliki privilege dan daya saing.

Bacaan Lainnya

“Semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan bermanfaat untuk kita semua, khususnya bagi para peserta,” serunya.

HPI DPC Malang Gelar Tour Guide Development Program 2025, Ajang Seleksi Calon Anggota Baru
Penyerahan kenang-kenangan dari panitia kepada perwakilan dinas dan sponsor pendukung acara. (dik)

Acara ini dihadiri diikuti oleh 32 calon anggota HPI Malang dan dihadiri Kepala Dinas pemuda Olahraga dan Pariwisata (Kadisporapar) Kota Malang. Kepala Dinas Pariwisata dan kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang, dan Ketua DPD Alliance of the Indonesian Tour & Travel Agencies (AITTA), M. Sidik Widjanarko. Hadir pula para Asesor Kompetensi Tour Guide dan Pengurus DPC HPI Kota Malang serta sejumlah Sponsor acara.

Kadisporapar Kota Malang, Baihaqi, S.Pd, SE, M.Si. dalam sambutan tertulisnya menyebutkan bahwa tour guide atau pramuwisata adalah ujung tombak pariwisata. Pemkot Malang dalam hal ini turut mensupport kegiatan yang dilaksanakan oleh DPC HPI Malang. Pihaknya juga mendorong sinergi antar pemerintah daerah dengan pelaku pariwisata dan organisasi profesi seperti HPI.

“Ini guna menciptakan ekosistem pariwisata yang berdaya saing berkelanjutan serta memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat,” ungkap Laode Al Fitra, Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Ekraf) Disporapar Kota Malang yang mewakili Kepala Dinas.

Senada, Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Industri Pariwisata di Disparbud Kabupaten Malang menyebutkan,kegiatan ini disambut baik oleh Disparbud Kabupaten Malang. Pasalnya, ketika dilaksanakan “sweeping” tour guide berlisensi di wilayah kabupaten Malang, ditemukan masih adanya tour guide “liar”. Mereka adalah tour guide yang belum memiliki sertifikasi, lisensi dan juga belum berafiliasi dengan organisasi manapun.

“Oleh karena itu menjadi pekerjaan rumah kami di Kabupaten Malang khususnya. Bila ada tour guide yang tidak profesional dan memiliki wawasan yang terbatas tentunya akan mengurangi nilai bobot dari kepariwisataan itu sendiri. Kami tidak ingin itu terjadi di wilayah kami,” cetusnya mewakili Disparbud Kabupaten Malang, Purwoto, S.Sos., M.Si.

Ditemui secara terpisah, Ketua Pelaksana Tour Guide Development Program 2025, M. Istikmal Arifudin menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka rekrutmen calon anggota HPI Malang yang baru. Assessment yang dilakukan bagi calon anggota ini untuk memilih mana yang layak untuk menjadi anggota HPI Malang. Mereka harus mengikuti serangkaian seleksi, mulai dari administrasi hingga tes wawancara dengan para asesor.

“Awalnya yang mendaftar hingga lebih dari 50 orang. Namun setelah dilakukan penelitian administrasi akhirnya yang kami tetapkan untuk mengikuti assessment selanjutnya adalah sebanyak 32 orang,” imbuh Istikmal, sapaannya.

Istiqmal menyebutkan, DPC HPI Malang terakhir melaksanakan rekrutmen anggota pada tahun 2019. Dengan demikian setelah menunggu sekitar 5 tahun, sehingga program rekrutmen ini kembali dibuka untuk menerima anggota baru. Adapun salah satu syarat untuk mendaftarkan diri sebagai calon anggota DPC HPI Malang adalah telah memiliki sertifikat kepemanduan yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

“Di kegiatan ini kami sengaja menggunakan Assesor Penguji, tetapi metode yang digunakan tidak murni sesuai dengan BNSP. Karena ini sifatnya adalah asesment internal,” pungkasnya. (dik/ono)

 

 

disclaimer

Pos terkait

klan ucapan HUT Pemprov Jatim dari Bank jatim