Putri Tuan Tanah Desa Dalisodo Bantah Dugaan Penyebab Kematian Ayah karena Dianiaya Kakaknya

Putri Tuan Tanah Desa Dalisodo Bantah Dugaan Penyebab Kematian Ayah karena Dianiaya Kakaknya
Proses pemakaman tuan tanah desa Dalisodo. (wul)

Malang, SERU.co.id – Putri tuan tanah Desa Dalisodo, Kecamatan Wagir bantah terhadap diduga penyebab kematian ayahnya karena mendapatkan tindakan penganiayaan oleh kakaknya. Wanita dengan inisial NK (23), tersebut mengaku penyebab kematian sang ayah karena penyakit jantung dan tekanan darah tinggi yang selama ini diderita, Selasa (14/10/2025).

Namun NK mengakui dan membenarkan, jika telah terjadi percekcokan di rumahnya. Namun percekcokkan tersebut terjadi antara dirinya dengan kakaknya AT (37), bukan kakak dan ayahnya. Disaat itu, K (59), melihat putrinya yang tengah berbadan dua tersebut dianiaya oleh putranya, sehingga korban berusaha berusaha untuk melerai.

“Ayah saya itu melerai, bukan ayah saya yang ditonjok atau apa itu bukan, memang ayah saya melerai. Memang ada luka di bibir nggak tahu itu kena gigi atau apa enggak tahu dan terus posisi saya habis berantem itu memang terjatuh. Ayah saya itu teriak tolong-tolong dan kebetulan ada saksi Pak Kris yang lewat menolong saya berdiri,” seru NK, saat dikonfirmasi.

Dirinya menerangkan, setelah ia dibantu oleh tetangganya, ayahnya justru jatuh dan turut dibantu oleh saksi untuk dibopong masuk ke dalam rumah. NK menyebut, diduga saat itu ayahnya syok dengan pertikaian yang terjadi antara dirinya dan kakaknya sehingga tekanan darahnya naik.

“Ayah saya sudah jatuh dan dibantu dibangunkan Pak Kris, mungkin namanya orang tua itu syok, apa saja dikeluarin, yang katanya saya dicekik, diapa itu tidak benar. Terus saya sempat kemarin membaca komen yang katanya masalah warisan atau apa itu tidak benar, itu ada masalah pribadi saya dan kakak saya,” jelasnya.

NK mengaku, sebelum kejadian ini keduanya sempat ada percekcokan namun tidak ada tindakan kekerasan. Ia juga mengaku, percekcokan keluarga tersebut tidak sering terjadi.

“(Percekcokan lainya) Enggak, memang dua bulan lalu ada cekcok persoalan CCTV, memang ada CCTV di rumah dan itu sudah dilepas dua bulan lalu. Kalau sering berantem nggak, memang ada waktu itu, kejadian waktu itu yang ayah saya meninggal, itu memang ada cekcok,” bebernya.

Wanita tersebut mengaku, saat kejadian rumah tersebut hanya ada dirinya, kakak ayah dan anaknya yang masih berusia 6 tahun saja. Sedangkan ibunya tengah keluar dan suaminya sedang bekerja.

Menurut NK, kakaknya adalah sosok yang baik dan sering membantu ayahnya semasa hidup, sehingga tuduhan selama ini kepada kakaknya tidaklah benar.

“Engga, malah kakak saya sering bantu ayah saya, kalau kata orang dipateni anak’e itu tidak benar sebenarnya. (Ada informasi 3 hari sempat dianiaya itu gimana?) Itu tidak benar, saya berani bersumpah itu tidak benar,” terangnya.

NK mengaku, ayahnya memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi dan indikasi penyakit jantung. Bahkan dari hasil diagnosa dokter penyebab kematian ayahnya karena penyakit tantung.

“Pagi sebelum meninggal itu masih ngopi, ngerokok, ke kandang di belakang, kembali dari kandang ditanya ibu ku (bertanya) ‘habis cuci muka dimana?’ Karena ayah saya keringetan. Badannya panas, kepalanya pusing, mungkin darahnya naik kan dan saya cek nadinya tipis ada dan nafas juga tipis. Jadi dibawa ke RKZ (Panti Waluyo) dan dicek semua dan didiagnosa sama dokter itu serangan jantung,” jelas NK. (wul/ono)

 

disclaimer

Pos terkait

klan ucapan HUT Pemprov Jatim dari Bank jatim