Malang, SERU.co.id – Dispangtan Kota Malang memastikan nihil kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menjelang Iduladha 1446 Hijriah. Pemeriksaan rutin dilakukan sejak awal tahun dan akan terus berlanjut sampai waktu pemotongan hewan kurban.
Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan mengungkapkan, langkah preventif sudah dilakukan untuk mencegah PMK. Tujuannya, agar hewan kurban terjamin kesehatannya untuk disembelih dan dikonsumsi.
“Alhamdulillah per hari ini nihil PMK. Mulai awal tahun sudah dilaksanakan vaksinasi dan pengobatan yang terindikasi,” seru Slamet, Minggu (25/5/2025).
Kendati demikian, pemeriksaan akan tetap dilakukan untuk memastikan kondisi hewan kurban. Dalam hal ini, Dispangtan Kota Malang akan melibatkan tim internal dan 750 mahasiswa fakultas kedokteran hewan UB.
“Pemeriksaan ante mortem itu tanggal 2-4 Juni 2025, di titik-titik penjualan yang ada di Kota Malang. Kemudian post mortem 5-9 Juni 2025 di titik-titik penyembelihan hewan kurban,” urai Slamet.
Dalam pemeriksaan ante mortem, dilakukan pemeriksaan secara fisik seperti ada atau tidaknya kecacatan. Selain itu, dilakukan pemeriksaan untuk memastikan ada tidaknya hewan yang terkena virus, seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD) .
“PMK dengan ciri-ciri hidung atau liur yang berlebihan atau jalannya pincang. Kemudian kalau LSD permukaan kulit secara keseluruhan terlihat benjolan-benjolan yang sangat besar, sebesar bola pimpong,” bebernya.
Kemudian akan dilakukan pemeriksaan post mortem, saat dan setelah penyembelihan. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan kelayakan konsumsi daging dan organ hewan kurban.
“Pemeriksaan itu dalam rangka memastikan semua daging dan organ dalam hewan dalam kondisi bagus. Mulai dari kondisi paru-paru, jantung, ada tidaknya cacing hati dan limpanya mengalami kerusakan atau tidak,” ungkapnya.
Dispangtan Kota Malang juga masih menyediakan stok vaksin yang akan digunakan setelah Iduladha. Rencananya, akan dilaksanakan vaksinasi untuk hewan yang belum disembelih
“Vaksin saat ini masih punya stok 600. Mungkin setelah Iduladha kami pengulangan kedua dan booster,” ujarnya.
Nihilnya kasus PMK menjelang Iduladha juga dibenarkan Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dispangtan Kota Malang drh Anton Pramujiono. Ia mengatakan, pada awal tahun memang ada sejumlah kasus, namun sudah diatasi.
“PMK di awal tahun kemarin ada 18 kasus dan semua sudah ditangani. Kemudian sudah dinyatakan sehat, normal kembali,” ujarnya.
Anton menilai, vaksinasi merupakan pencegahan efektif terhadap penyebaran virus PMK. Terkait vaksinasi yang akan dilakukan setelah Iduladha, akan dilakukan pendataan terlebih dahulu.
“Biasanya ada hewan yang dipotong dan ada yang dijual, nanti kami pantau lagi apakah masih ada. Kalau masih ada, kami akan melakukan vaksinasi kedua dan booster,” tandasnya. (ws13/rhd)