Ancaman Penipuan Fake BTS Kian Marak, Pengguna Diimbau Lebih Berhati-Hati

Tower BTS. (ist) - Ancaman Penipuan Fake BTS Kian Marak, Pengguna Diimbau Lebih Berhati-Hati
Tower BTS. (ist)

Jakarta, SERU.co.id – Modus penipuan menggunakan Base Transceiver Station (BTS) palsu semakin meresahkan masyarakat. Pelaku memanfaatkan teknik Man-in-the-Middle Attack (MITM) untuk menyadap SMS dari bank resmi, mencuri data pribadi dan menyebarkan tautan berbahaya. Pengguna diimbau berhati-hati jika tiba-tiba terhubung ke jaringan tak dikenal.

Spesialis Keamanan Teknologi Vaksincom, Alfons Tanujaya mengatakan, teknik MITM memungkinkan pelaku mengintersepsi komunikasi antara ponsel korban dan BTS asli. Dengan memancarkan sinyal palsu menyerupai BTS operator resmi.

Bacaan Lainnya

“Akibatnya, mereka dapat membaca, mengedit dan mengirim ulang pesan SMS tanpa sepengetahuan pengguna. Modus ini semakin sulit dideteksi karena menggunakan teknologi lama Signaling System 7 (SS7). Dimana masih dipakai dalam sistem SMS perbankan,” seru Alfons.

Lebih dari sekadar menyadap, pelaku juga mengirimkan SMS massal berisi tautan berbahaya atau permintaan data pribadi dan kode OTP. Karena SMS ini dikirim melalui BTS palsu, operator seluler tidak bisa langsung melacak sumbernya.

Menanggapi maraknya fake BTS, VP Corporate Communications and Social Responsibility Telkomsel, Saki H Bramono mengungkapkan, Telkomsel telah berkoordinasi dengan Komdigi dan menekankan edukasi berkelanjutan kepada pelanggan.

“Pelanggan harus lebih waspada dan tidak sembarangan mengklik tautan mencurigakan. Atau membagikan OTP kepada pihak tidak bertanggung jawab,” ujarnya.

Sementara itu, XL Axiata mendesak pemerintah menindak tegas pelaku penyalahgunaan frekuensi radio.

“Kami berharap Komdigi memastikan upaya pemberantasan ini dilakukan secara berkelanjutan,” tegas Group Head Corporate Communications and Sustainability XL Axiata, Reza Mirza.

Senada, SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison, Steve Saerang menekankan, perlunya penguatan sistem keamanan jaringan.

“Kami mengimbau pelanggan tetap waspada terhadap phishing dan penipuan yang mengatasnamakan Indosat,” kata Steve.

Komdigi menyadari ancaman fake BTS ini dan mulai menyiapkan langkah-langkah pencegahan. Direktur Strategi dan Kebijakan Infrastruktur Digital Komdigi, Denny Setiawan menyebutkan, pengguna harus berhati-hati jika tiba-tiba terhubung ke jaringan tak dikenal.

“Di beberapa negara seperti Singapura, operator telah menyiapkan aplikasi untuk memverifikasi dan memperkuat keamanan SMS. Kami akan mempertimbangkan solusi serupa di Indonesia. Regulasi penomoran akan diperketat agar identitas pengirim SMS bisa lebih mudah dilacak,” jelasnya. (aan/mzm)

disclaimer

Pos terkait