Selain Ratusan Rumah Terendam Banjir, Gedung Perkantoran Juga Terendam hingga Berkas Penuh Lumpur

Banjir juga menggenangi perkantoran seperti Kecamatan, Puskesmas, dan sekolah. (Seru.co.id/aza) - Selain Ratusan Rumah Terendam Banjir, Gedung perkantoran Juga Terendam hingga Berkas Penuh Lumpur
Banjir juga menggenangi perkantoran seperti Kecamatan, Puskesmas, dan sekolah. (Seru.co.id/aza)

Situbondo, SERU.co.id – Banjir yang melanda delapan desa di kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo, tidak hanya melanda ratusan rumah dan lahan pertanian milik warga, namun juga menggenangi perkantoran seperti kecamatan, Puskesmas, dan sekolah.

Selain membawa tumpukan kayu dan lumpur, banjir juga menyebabkan tumpukan SPJ Desa rusak terendam air di Kecamatan Kendit. Sementara aktivitas belajar di SMKN I Kendit terpaksa diliburkan dan para siswa diwajibkan belajar daring, karena ruang kelas tidak dapat digunakan belajar dan halaman sekolah masih terendam banjir.

Bacaan Lainnya

Kepala SMKN I Kendit, Susiana mengatakan, untuk aktivitas pembelajaran para siswa dilaksanakan secara daring dari rumah.

“Anak anak saat ini tidak bisa belajar di sekolah, karena terjadi banjir,” seru Susiana pada wartawan SERU.co.id.

Menurutnya, banjir yang menggenangi ruang kelas cukup tinggi sehingga tidak bisa dilakukan proses pembelajaran.

“Kalau di dalam kelas ketinggian air itu mencapai 50 centimeter,” ujarnya.

Selain itu akses jalan ke sekolah yang berada di sisi utara sekolah juga masih terendam banjir hingga ketinggian sampai di atas lutut.

“Bahkan rumah para guru ada yang terdampak banjir,” ujarnya.

Saat ditanya sampai kapan pembelajaran secara daring, Susiana tidak bisa memastikan, karena kondisi air belum surut dan masih menggenangi sekolah.

“Ya sampai airnya surut dulu baru bisa dilakukan pembelajaran secara luring atau tatap muka,” katanya.

Sementara itu, Camat Kendit M Faisol, mengatakan yang terdampak banjir Desa Rajekwesi, Tambak Ukir, dan Kendit.

Kantor kecamatan juga terdampak banjir, bahkan material lumpur sampai masuk ke dalam perkantoran.

Bahkan, lanjutnya, banjir juga merobohkan ratusan meter pagar tembok lingkungan kantor Kecamatan Kendit.

“Itu yang membuat air masuk dan banyak berkas, baik itu SPJ Desa terendam banjir. Dan hari ini kita berusaha menyelamatkan SPJ shoft copynya. Alhamdulillah komputernya tidak terkena banjir,” ujarnya.

Menurutnya pada banjir Desember 2024 lalu warga Desa Kendit yang terdampak ada sekitar 125 kepala keluarga. Namun untuk banjir kali ini warga yang terdampak jumlah bertambah dua kali lipat.

“Saat ini masih melakukan rekap terkait berapa jumlah rumah dan kerugian yang dialami warga yang terdampak bencana banjir dari semua desa,” pungkasnya. (aza/mzm)

disclaimer

Pos terkait