Tangerang, SERU.co.id – Ombudsman RI sebut pagar laut di perairan Tangerang telah menyebabkan kerugian ekonomi bagi nelayan hingga Rp9 miliar dalam tiga bulan terakhir. Pagar yang dipasang tanpa izin ini menghambat aktivitas nelayan, memicu protes dan akhirnya dibongkar TNI Angkatan Laut (AL) atas perintah Presiden Prabowo Subianto. 600 prajurit TNI AL dikerahkan dalam pembongkaran ini.
Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika menjelaskan, sedikitnya 1.500 nelayan terdampak mengalami penurunan pendapatan rata-rata Rp100.000 per hari. Dengan asumsi mereka melaut 20 hari dalam sebulan, total kerugian ekonomi mencapai Rp9 miliar dalam tiga bulan terakhir.
“Itu hitungan paling rendah, karena jumlah nelayan yang terdampak bisa lebih dari 3.800 orang. Artinya, kerugian sebenarnya bisa jauh lebih besar,” seru Yeka saat meninjau lokasi di Pulau Cangkir, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Rabu (15/1/2025).
TNI AL turun tangan berdasarkan perintah langsung Presiden Prabowo melalui Kepala Staf Angkatan Laut. Pagar laut yang terbuat dari batang bambu itu tidak dibongkar sepenuhnya dalam satu hari, melainkan dilakukan bertahap.
“Pembongkaran awal ini bertujuan untuk membuka akses bagi nelayan yang sebelumnya terhalang untuk melaut,” kata Komandan Lantamal III Jakarta, Brigjen (Mar) Harry Indarto, Sabtu (18/1/2025).
Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menyegel pagar laut sepanjang lebih dari 30 kilometer pada 9 Januari 2024 dan memberi waktu 20 hari kepada pihak yang memasangnya untuk membongkar sendiri. Namun, proses pembongkaran terhambat karena masih ada koordinasi lintas kementerian terkait.
“Kami akan berkoordinasi dengan berbagai pihak, karena masalah ini melibatkan banyak pemangku kepentingan,” ujar Direktur Pengawasan Sumber Daya Perikanan KKP, Halid K Jusuf.
Kadispenal Laksamana Pertama IM Wira Hadi menegaskan, TNI AL fokus membantu nelayan agar bisa kembali melaut dengan bebas.
“Kami ingin akses pelayaran terbuka. Ke depan, kami akan melibatkan lebih banyak pihak untuk menyelesaikan masalah ini,” ujarnya. (aan/mzm)