Batu, SERU.co.id – Pada Pemilihan Wali Kota serentak tahun 2024 ini, Kota Batu diikuti oleh tiga pasangan calon, yakni Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 1 Nurochman dan Heli Suyanto, Paslon Nomer 2 Firhando Gumelar dan Rudi serta Paslon Nomer 3 Krisdayanti dan Kresna Dewanata Prosakh. Mereka sudah sah menjalani proses kontestasi dan menarik simpati masyarakat agar kelak menjadi Kepala Daerah terpilih.
Tahapan kampanye selama 75 hari dan 3 kali debat sudah dilalui para Paslon dengan baik. Dari kampanye pertemuan terbatas, terbuka dialog dengan masyarakat dan komunitasnya serta model kampanye di media massa telah diselesaikan.
Pasangan calon nomer urut 1 Nur Rochman – Heli Suyanto (NH) yang familiar dengan tagline-nya Batu SAE ini diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Gerindra dan Partai Solidaritas Indonesia.
“Kalau dilihat dari perolehan suara Pemilu 2024, terkumpul dukungan suara sebanyak 46.166 atau setara 33 persen dari perolehan suara sah sebagai modal awal elektabilitasnya terdiri dari PKB sebesar 27.170 suara. Partai Gerindra sebesar 17.531 suara dan PSI sebesar 1.465,” seru Koordinator Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD) Kota Batu, Abdur Rochman, ST MSi.
Kemudian, Pasangan calon nomer urut 2 Firhando Gumelar – Rudi (GURU) yang familiar dengan tagline Batu SEJUK ini diusung oleh 4 partai dan hasil Pemilu 2024. Partai tersebut mengumpulkan suara sebanyak 56.864 atau sekitar 42 persen dari total suara sah. Terdiri dari PKS 18.416 suara, Partai Golkar 17.095 suara, PAN 11.167 suara dan Partai Demokrat 10.189 suara.
“Pasangan Calon 3 Krisdayanti-Dewa (KRIDA) yang familiar dengan tagline Batu HEBAT ini, diusung oleh PDIP dengan perolehan 24.900 suara dan Partai Nasdem 8.056 suara,” ujarnya.
Tidak hanya itu, kata Abdur Rochman, pasangan KRIDA memperoleh dukungan dari partai non parlemen dengan rincian suara perolehan Pemilu 2024, Partai Gelora : 1.382, PPP : 1.269. Partai Buruh : 303, Partai Ummat : 275, Partai Perindo : 168 suara, Partai Hanura : 136, PKN : 131, PBB : 127 dan Partai Garuda : 103 suara. Jadi total 36.850 suara dari partai Pengusung dan pendukung atau setara 26 persen suara sah Pemilu 2024.
Abdur Rochman, sapaannya memaparkan, dari modal suara perolehan Pemilu 2024 yang dimiliki ini, tidak lantas menjadikan hasil peroleh pada Pemilihan Kepala Daerah akan linier seperti tergambar diatas. Ada faktor yang mempengaruhi keterpilihan (elektabiitas) pasangan calon dan kepopuleran dari masing-masing pasangan calon dan yang berpindah pilihan. Setelah melihat rekam jejak atau menyaksikan visi misi masing-masing pasangan calon.
“Masyarakat pemilih sangat cair dalam hal menentukan calon yang diunggulkan karena pelaksanaan Pemilihan ini menganut asas masyarakat harus Langsung datang ke TPS. Bersifat umum untuk seluruh rakyat Indonesia, bebas atas pilihan hakikinya, dan bersifat rahasia atas pilihannya dengan penuh tanggung jawab,” ungkapnya.
Mantan Ketua Bawaslu itu menjelaskan, dari pasangan calon nomer 1 NH, modal keterpilihannya adalah keduanya warga masyarakat yang hadir dari politisi PKB dan Gerindra. Yang mana pada Pemilu 2024 lalu terpilih menjadi Anggota DPRD. Namun NH menyatakan ikhlas mundur demi kontestasi di lembaga eksekutif karena keduanya telah beberapa periode menduduki kursi Parlemen DPRD Kota Batu.
“Nurochman-Heli merasa punya tanggung jawab moral dan semangat yang sama untuk memajukan kota Batu,” ujarnya.
Pasangan nomer 2 GURU, menurut Koordinator APD ini, memiliki latar belakang Pengusaha dan Politisi PAN. Keduanya menyamakan chemistry dengan semangat memajukan Kota Batu. Pasangan nomer 2 GURU menawarkan berbagai inovasi kreatifnya di setiap program.
“Latar belakang mas Gum tokoh muda dan Rudi yang juga asli kelahiran Kota Batu, dan pada Pemilu 2024 maju dan duduk di kursi legislatif merupakan modal dasar yang dimilikinya,” ujarnya.
Sementara itu, Pasangan nomer 3 KRIDA adalah sosok Politisi dari PDIP dan Partai Nasional Demokrat. Keduanya juga pernah duduk di kursi DPR RI daerah pemilihan Malang raya. Dengan Pengalaman menjadi Anggota DPR RI adalah bagian modal penting bagi keduanya untuk menarik simpati dan keterpilihannya khusus Kota Batu.
Untuk kontestasi di Kota Batu ini, masa kampanye segera usai dan akan ada tahapan hari tenang yang diberikan penyelenggara selama tiga hari. Masing-masing calon berpeluang untuk memenangkan dengan segala strateginya Dari analisis, semua kandidat memiliki keunggulan yang digunakan untuk mempengarui massa dalam memilih.
“Kesempatan untuk warga masyarakat dari Batu, Bumiaji dan Junrejo untuk menimang, merenungkan dan akhirnya memilih. Memantapkan diri ketika datang ke TPS pada tanggal 27 November 2024, yakin atas pilihannya untuk kemaslahatan dan kemajuan Kota Batu tercinta, ” tandasnya. (dik/ono)