Nadiem Makarim: Saya Mohon Maaf Atas Keprihatinan yang Timbul

Mendikbud Nadiem Anwar Makarim. (ist)

Jakarta, SERU.co.id – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, meminta maaf kepada organisasi NU, Muhammadiyah, dan PGRI melalui sebuah video. Permohonan maaf tersebut berkaitan dengan mundurnya ketiga organisasi itu dari Program Organisasi Penggerak (POP) Kemendikbud.

Dalam video berdurasi 2.36 menit yang diunggah channel Youtube Kemendikbud, Nadiem mengawalinya dengan menyampaikan rasa terima kasih atas saran dan masukan terkait POP. Nadiem menjelaskan, tujuan awal adanya POP ini untuk menemukan pola pendidikan terbaik yang diterapkan secara nasional.

Bacaan Lainnya

“Niat kami sejak awal adalah untuk bermitra dengan para penggerak pendidikan dan menemukan inovasi-inovasi yang bisa dipelajari oleh pemerintah, serta diterapkan secara nasional. Itulah makna dari program POP. Agar Kemdikbud bisa belajar dari masyarakat penggerak pendidikan. Hanya satu visi program kami mencari jurus dan pola terbaik untuk mendidik penerus negeri ini,” seru Nadiem.

Nadiem mengakui, masih adanya polemik dan kebingungan yang timbul terkait dengan POP dan memberikan klarifikasi. Nadiem menjelaskan bahwa dua organisasi swasta, Tanoto dan Sampoerna Foundation tidak akan menggunakan dana APBN dalam melaksanakan program ini.

Selanjutnya, Nadiem mengapresiasi dan meminta maaf kepada NU, Muhammadiyah, dan PGRI. Nadiem juga mengakui pentingnya peran ketiga organisasi tersebut dalam dunia pendidikan Indonesia.

“Ketiga organisasi ini telah berjasa di dunia pendidikan, bahkan jauh sebelum negara ini berdiri. Tanpa pergerakan mereka dari Sabang sampai Merauke, identitas, budaya, dan misi dunia pendidikan Indonesia tidak akan terbentuk. Dengan penuh rendah hati, saya memohon maaf atas keprihatinan yang timbul,” masygul Nadiem.

Nadiem berharap kepada ketiga organisasi tersebut, untuk terus memberikan masukan kepada Kemendikbud. “… dan berharap agar tokoh dan pimimpinan NU, Muhammadiyah, dan PGRI bersedia untuk terus memberikan bimbingan dalam proses pelaksanaan program, yang kami sadari betul masih belum sempurna,” harapnya.

Di akhir video, Nadiem menegaskan bahwa Kemendikbud selalu mendengarkan dan terus belajar. “Kami di Kemdikbud siap mendengar, siap belajar,” tandasnya.

Video klarifikasi dan permintaan maaf oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini telah ditonton sebanyak 23 ribu lebih penonton sejak ditayangkan pada Selasa (28/7) lalu. (hma/rhd)

disclaimer

Pos terkait