Banjir Genangi Rumah Warga Desa Mlorah Nganjuk, Diduga Terkait Proyek Pembangunan Pabrik

Banjir Genangi Rumah Warga di Desa Mlorah Nganjuk, Diduga Terkait Proyek Pembangunan Pabrik
Banjir menggenani rumah warga Mlorah Nganjuk. (foto:mif)

Nganjuk, SERU.co.id – Hujan deras yang mengguyur wilayah Desa Mlorah, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk pada Jumat (8/11/2024) menyebabkan banjir yang merendam beberapa rumah warga di RW 07, Jalan Gajah Mada. Banjir yang terjadi diduga merupakan dampak dari proyek pembangunan pabrik yang dikerjakan oleh PT Talenta Multi Kreasi Indonesia (TMKI).

Menurut warga setempat, banjir ini bukan hanya disebabkan oleh hujan deras, tetapi juga akibat adanya perubahan saluran air yang dilakukan selama proyek pembangunan. Salah satu warga, yang tinggal di belakang SDN 3 Mlorah, menyampaikan bahwa banjir kali ini cukup parah dan merendam halaman sekolah.

Bacaan Lainnya

“Kemarin hujan lebat, dan tiba-tiba air masuk sampai ke halaman sekolah. Sebelumnya, kawasan ini tidak pernah banjir. Saya menduga, salah satu penyebabnya adalah adanya penimbunan di gorong-gorong atau saluran air yang mengalir ke selatan, yang mungkin terkait dengan proyek pabrik,” ujar warga yang enggan disebutkan namanya.

Warga lain, Suwardi, mengungkapkan kekecewaannya terkait dampak banjir ini. Air yang meluap masuk ke rumahnya mencapai setinggi lutut, dan akibatnya pompa air (sanyo) yang ia gunakan rusak. Suwardi meminta agar pihak pengembang pabrik bertanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkan.

“Sampai sekarang, kami sekeluarga belum bisa mandi karena pompa air kami rusak. Saya minta agar pihak pabrik mengganti rugi atas kerugian ini. Kami sudah menunggu terlalu lama, namun tidak ada tanggapan mengenai proyek ini. Bahkan, tidak ada sosialisasi sama sekali kepada masyarakat terkait perubahan yang dilakukan di saluran air,” kata Suwardi dengan nada kecewa.

Pemerintah Diharap Segera Tindaklanjuti
Beberapa warga lainnya juga mengharapkan agar pemerintah dan pihak-pihak terkait segera turun tangan untuk menanggulangi masalah ini. Mereka meminta agar pembangunan pabrik tidak merugikan warga yang telah lama tinggal di desa tersebut. Selain itu, saluran air yang selama ini menjadi jalur utama pembuangan air diharapkan segera diperbaiki agar banjir tidak semakin parah di masa depan.

Upaya konfirmasi terhadap Lurah Desa Mlorah, yang seharusnya bertanggung jawab atas masalah ini, tidak berhasil. Ketika dihubungi, telepon Lurah tidak diangkat. Penulis kemudian mencoba menghubungi Jogotirto atau penanggungjawab irigasi Desa Mlorah Andik, namun dia tidak berada di tempat.

Sementara itu, Slamet Widodo, selaku Jogoboyo Desa Mlorah juga menyayangkan terjadinya banjir akibat perubahan yang terjadi pada saluran air di sekitar SDN 3 Mlorah.

“Setahu saya, kawasan di selatan sekolah itu bukan zona industri. Selama ini, tidak ada sosialisasi sama sekali kepada masyarakat terkait perubahan saluran irigasi yang kini sudah ditimbun oleh pihak pabrik,” ungkap Slamet.

Slamet berharap agar masalah ini segera ditangani dengan solusi yang tepat. “Kami berharap ada jalan keluar terbaik agar masyarakat kami tidak terdampak lagi oleh banjir ini. Selain itu, saluran irigasi yang sudah ditimbun oleh proyek pabrik harus segera diperbaiki dan difungsikan kembali, agar banjir tidak terulang di masa depan. Ini baru awal musim hujan, dan jika hujan lebih besar, dampaknya bisa lebih parah,” tambahnya.

Warga berharap agar pihak terkait, termasuk pemerintah dan pengembang, segera memberikan solusi konkret agar masalah ini tidak berlarut-larut dan dapat diatasi sebelum musim hujan berikutnya. (mif/ono)

disclaimer

Pos terkait