Situbondo, SERU.co.id – Tim Balad Grup kini menimba ilmu di Kampung Lobster Lombok Timur. Hal itu menjadi bentuk keseriusan dalam melakukan pengembangan usaha lobster.
Pengusaha asal kabupaten Situbondo, Khalilur R Abdullah Syahlawiy mengatakan, pihaknya akan menggunakan strategi meramu, memodifikasi dan memulai metode budidaya lobster ala Kampung Lobster di Lombok Timur.
“Selanjutnya kami akan mengaplikasikan di berbagai wilayah di Indonesia, terutama di gugusan Teluk Kangean, Sumenep, Jawa Timur,” seru Jhi Lilur, sapaan akrabnya, Sabtu (14/9/2024)
Jhi Lilur kembali mengatakan, Balad Grup mempunyai ambisi besar untuk menjadi pengusaha lobster terbesar di Indonesia. Mereka akan mendirikan keramba di 14 teluk di gugusan Teluk Kangean, mulai dari Teluk Pulau Malang hingga Teluk Panjen Angger, dengan target awal 500.000 ekor lobster dan bertahap ditingkatkan hingga 10.000.000 ekor.
Baca juga: ASUS Luncurkan ROG Zephyrus G16, TUF Gaming A14 dan ROG Ally X, Berikut Kelebihannya
“Kami akan melakukan budidaya lobster secara mandiri di Kangean tanpa menunggu kerja sama dengan perusahaan Vietnam. Langkah ini merupakan bagian dari visi kami untuk menjadikan Indonesia sebagai raja ekspor lobster dunia,” imbuh Jhi Lilur.
Oleh karena itu, dirinya mempunyai target pasar, yaitu target pasar ekspor lobster Balad Grup adalah Vietnam, yang telah lama mengandalkan benih bening lobster (BBL) dari Indonesia. Selain itu, akunya, Balad Grup akan membangun kemitraan dengan perusahaan budidaya lobster di Vietnam untuk bersama-sama menguasai pasar internasional.
Baca juga: Perdalam Keilmuan Mengenai Budidaya Lobster, Tim Balad Grup Studi ke NTB dan Vietnam
“Kami yakin dengan keahlian budidaya lobster lokal dan kerja sama dengan perusahaan Vietnam, kita bisa menguasai pasar global dan membawa Indonesia menjadi pusat ekspor lobster,” tegasnya.
Meskipun peluang besar terbentang luas di depan mata, Balad Grup menyadari tantangan yang ada, seperti biaya pakan yang tinggi (60% dari total biaya), biaya pembuatan keramba, dan pembelian bibit lobster.
“Jadi untuk meminimalisir anggaran maka solusi kami adalah membangun pabrik pakan sendiri dan memaksimalkan potensi BBL di Indonesia. Kami juga akan memanfaatkan dana hasil ekspor lobster untuk mengembangkan bisnis ini lebih lanjut,” terangnya.
Baca juga: Pria Asal Situbondo Mulai Usaha Budidaya Udang Barong di Indonesia dan Vietnam
Langkah usaha budi daya lobster ini di tempuh Jhi Lilur, karena Balad Grup ingin mengembangkan budidaya lobster di Indonesia dan juga merupakan upaya strategis untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat dengan memanfaatkan kearifan lokal.
“Kami dengan budi daya lobster ini optimis akan mampu membawa Indonesia menjadi raja ekspor lobster dunia. Kami yakin bisa menguasai budaya lobster di pasar nasional dan dunia,” pungkasnya. (aza/mzm)