Malang, SERU.co.id – Proses pemadaman kebakaran di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) masih belum rampung. Petugas terus berjibaku melakukan pemadaman dan tengah dilakukan proses mop up, yakni dilakukan pembasahan hingga dipastikan tidak ada sisa sisa titip api pada malam harinya.
Berdasarkan informasi dari masyarakat kebakaran tersebut terjadi di wilayah kerja Resort PTN Gunung Penanjakan secara administratif. Terletak di Desa Mororejo, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan pada Selasa tanggal, 18 Juni 2024 sekitar pukul 17.30 WIB.
Kepala Bagian Tata Usaha BB TNBTS, Septi Eka Wardhani menerangkan, proses pemadaman hutan tersebut melibatkan beberapa pihak.
“Tim Advance yang terdiri dari petugas TN BTS dan MPA Desa Wonokitri, untuk cek lokasi karhut dan melakukan pemadaman dini. Namun api belum dapat dikendalikan,” seru Septi, Jumat (21/6/2024).
Septi menjelaskan, proses pemadaman tersebut menggunakan peralatan berupa gepyok, jet shooter, dan menyiagakan mobil pemadam untuk suplai air kepada regu pemadam.
Baca juga: Taman Edelweiss Berkah Abadi Warga Wonokitri Bromo
Dikatakan Septi, dari kebakaran tersebut mengakibatkan vegetasi yang terbakar berupa semak belukar dan rumput-rumputan berjenis ilalang, kirinyu, putihan kemlandingan gunung, Acacia deccurens, cemara gunung dan lain sebagainya.
Guna mencegah terjadi kebakaran kembali, para petugas melanjutkan penanganan dengan cara mop up pada malam hari.
Baca juga: Merasa Ikut Memiliki Hutan Gunung Bromo, Suhartono Jadi Relawan Pemadam Kebakaran
Septi membeberkan, untuk saat ini Tim Polhut BB TN BTS tengah melakukan pulbaket (pengumpulan bahan keterangan), guna mengetahui secara pasti penyebab utama kebakaran tersebut. Dan rencananya, setelah proses pendinginan benar-benar rampung, akan dilakukan proses penghitungan luas area yang terdampak.
“Akan dilakukan detasering (penempatan petugas) untuk menghitung luas areal yang terbakar menggunakan citra satelit (landsat dan sentinel) dan drone,” terangnya. (wul/ono)