Batu, SERU.co.id – Berawal dari mimpi kini menjadi kenyataan dan harapan warga Kota Batu, Pasar Induk Among Tani menorehkan sejarah panjang hingga mampu berdiri megah. Pasalnya, Pasar Induk bernama Among Tani ini, sudah diimpikan sejak kepemimpinan Wali Kota Batu Eddy Rumpoko kala itu. Kini mampu berdiri megah menghidupi ribuan warga Kota Batu dan sekitarnya, dimana tercatat 7-11 ribu pengunjung datang dan pergi setiap harinya.
Pasar Induk Among Tani mulai dibangun saat kepemimpinan Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko pada Februari 2022. Di atas lahan seluas 39.548 m2 dan total luas bangunan 35.077 m2, serta jumlah kios sebanyak 1.716 unit dan total los 914 ini. Bahkan disebut Presiden Joko Widodo, saat momen peresmian sebagai pasar terbesar yang pernah didatanginya.
“Sepuluh tahun lebih warga Kota Batu ingin memiliki pasar yang representatif. Membuat orang yang datang ke pasar akan merasa nyaman dan ekonomi bisa berjalan dengan baik untuk menyejahterakan masyarakat,” seru Dewanti, saat momen ground breaking pembangunan Pasar Induk Among Tani, Rabu (9/2/2022) lalu.
Baca juga: Pasar Batu Bisa Hidup Ramai 24 Jam, Ini Ide dari Pelaku Ekraf
Untuk memastikan pembangunannya sesuai jadwal, berulang kali kepala daerah, gubernur dan pejabat pusat mengunjungi proyek. Salah satunya, Gubernur Jawa Timur, Dr (HC) Dra Khofifah Indar Parawansa MSi mengaku, terpukau bentuk desain bangunan pasar yang disebut memenuhi konsep bangunan hijau (green building). Ia menilai, besarnya bangunan ini akan memberikan kenyamanan pembeli dan terlihat ramah lingkungan.
“Pasar Induk Among Tani Batu ini luar biasa. Jika ini dijadikan One-Stop Service ke wisatawan, diharapkan dapat mengurai kemacetan di Kota Batu,” ujar Khofifah, Sabtu (25/3/2023) lalu.
Penantian panjang diakhiri dengan peresmian Pasar Induk Among Tani oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo pada Kamis (14/12/2023). Orang nomor satu di Republik Indonesia itu pun menyatakan decak kagumnya pada pasar induk tradisional yang sudah ‘bersolek’ jadi pasar modern itu.
“Ini akan menjadi pasar yang bersih dan tertata rapi dengan parkir yang sangat luas. Sehingga kita harapkan para pedagang semakin laris dan sejahtera,” ucap Presiden Jokowi.
Sejak awal beroperasinya Pasar Induk Among Tani, masyarakat langsung berduyun-duyun ingin melihat pasar yang dibangun dari APBN itu. Mereka merasakan kenyamanan belanja dengan segala fasilitas lengkap yang sudah disediakan. Bahkan keberadaan Pasar Induk Among Tani ini membuat rombongan wisatawan dari Malaysia antusias menyempatkan berkunjung di sela liburannya di Kota Batu.
“Pasar tradisonal disini sangat bagus, bersih, besar sekali. meski masih ada gerai-gerai yang kosong,” tutur Fahmi, salah seorang pelancong asal Malaysia, Kamis (22/2/2024).
Baca juga: Antusias Warga ‘Berwisata’ di Pasar Induk Batu Hari Pertama Beroperasi
Komentar serupa juga disampaikan oleh Adistya, warga Malang yang sengaja singgah di Pasar Induk Among Tani untuk makan siang, sebelum melanjutkan perjalanan ke Jombang. Datang bersama keluarga, Adistya mengaku senang melihat pusat kuliner dan oleh-oleh yang ada di lantai 3. Selain harganya rata-rata murah, berbagai jajanan hingga aneka menu makanan bisa ditemui di lokasi ini.
“Ada mie ayam, lalapan, geprek, pecel, rawon, dan aneka menu disini. Makanan ringan seperti aneka keripik oleh-oleh dan beragam buah juga serba lengkap. Jadi sekalian belanja oleh-oleh keripik dan buah apel untuk dibawa ke Jombang,” ucapnya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Batu sendiri telah mewajibkan bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungannya untuk berbelanja di Pasar Induk Among Tani Batu, setiap tanggal 17. Menurut Pj. Wali Kota Batu, Dr Aries Agung Paewai SSTP MM, hal ini untuk menumbuhkan rasa kepedulian ASN terhadap penguatan ekonomi masyarakat kota apel itu. Kebijakan tersebut telah tercetus saat Upacara Peringatan HUT ke-22 Kota Batu, 17 Oktober 2023 lalu.
“Setiap tanggal 17, ASN wajib berbelanja di pasar. Hal ini dimaksudkan agar kehadiran Pasar Induk Among Tani Kota Batu, betul-betul dirasakan oleh semua pihak,” ucap Pj. Aries, sapaannya.
Pj. Aries mengatakan, kini Pemkot Batu melirik potensi lain dari keberadaan Pasar Induk Among Tani. Tidak hanya menjadi jujugan warga lokal saja untuk berbelanja, namun akan ditambah fasilitas transit. Fasilitas ini akan menambah kemudahan bagi para rombongan wisatawan yang datang ke Pasar Induk Among Tani.
“Saya nanti inginnya semua bus-bus wisata bisa singgah dulu kalau pagi ke Pasar Induk Among Tani. Sebelum mereka menyebar ke obyek-obyek wisata di Kota Batu,” ungkapnya.
Rencana penambahan fasilitas tersebut disambut baik oleh berbagai pihak. Salah satunya Santoso, warga Kelurahan Ngaglik yang berprofesi sehari-hari sebagai juru mudi bus pariwisata. Kepada SERU.co.id, ia mengaku gagasan tersebut merupakan salah satu gagasan yang baik, lantaran kebutuhan transit sangat vital bagi rombongan wisata.
“Yang paling penting fasilitas utamanya dulu yang perlu dipenuhi. Yaitu kamar mandi atau toilet dalam jumlah yang banyak dan tidak terpencar-pencar,” pesannya.
Senada, salah seorang penjaja makanan dan minuman di stand kuliner sisi Timur Pasar Among Tani, Iwan turut mendukung rencana tersebut. Ia berharap, rencana tersebut segera terwujudkan, agar meningkatkan pendapatan pedagang, khususnya di area kuliner. Pasalnya, saat ini area kuliner di Pasar Induk Among Tani masih cenderung lebih ramai saat weekend saja.
“Sabtu dan Minggu, atau tanggal merah baru lebih ramai mas, wisatawan mulai masuk,” timpalnya.
Sementara itu, Kepala UPT Pasar Induk Among Tani, Agus Suyadi mengatakan, secara umum perputaran ekonomi semakin meningkat di pusat perbelanjaan terbesar di Kota Batu itu. Meskipun ia tidak dapat menyebutkan besaran nominal perputaran uang setiap harinya, namun pihaknya melihat jumlah pengunjung yang terhitung.
“Untuk hari biasa (weekday), jumlah pengunjung berkisar antara 7-8 ribu orang. Hari libur bisa meningkat antara 10-11 ribu pengunjung,” bebernya.
Keberadaan Pasar Induk Among Tani juga berdampak positif pada lingkungan sekitar, di antaranya bagi Jasa Ojek Konvensional yang menawarkan jasa antar di depan halaman pasar. Paguyuban Ojek Bersujati yang beranggotakan sekitar 200 penarik ojek, akhirnya bisa kembali mengais rejeki di Pasar Induk Among Tani. Tak hanya menawarkan jasa pengantaran pengunjung saja, namun mereka sudah menjadi langganan pedagang yang akan membuka atau menutup lapak jualannya.
“Ojek Bersujati itu sudah ada sejak Pasar Batu ini ada. Waktu dipindah ke pasar relokasi kami juga ke sana. Sekarang sudah kembali ke sini (pasar induk, red), kami ya kembali ke sini,” kata Supriyono, Ketua Ojek Bersujati Kota Batu.
Pasar Induk Among Tani sebenarnya tidak hanya sekedar menjadi pasar. Dimana hanya sekedar menjadi tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi.
Pelaku Ekonomi Kreatif, Tamsil Ainnur Rizal optimis, Pasar Induk Among Tani bisa ‘hidup’ selama 24 jam dengan menjadikan sebagai sebuah destinasi wisata. Pengurus Pusat Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (GEKRAFS) ini optimis, Dengan sentuhan kreativitas, Pasar Induk Among Tani bisa dibuat seperti pasar wisata Asiatique The Riverfront yang berada di Thailand.
“Untuk mengangkat Pasar Induk Among Tani juga dibutuhkan sebuah ikon. Misalkan Gondola untuk melihat keindahan Kota Batu dari Pasar Induk atau ikon lain yang tidak kalah menarik,” jelasnya.
Baca juga: Pj. Wali Kota Pantau Penanganan Sampah di TPS Stadion dan Pasar Induk
Ketua Departemen Pariwisata Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP-HIPMI) itu juga menyarankan, agar Pasar Induk Among Tani bisa menjadi pusat penyelenggaraan berbagai event atau kegiatan. Dengan demikian, masyarakat akan terus berdatangan ke sana, sekaligus melakukan transaksi ekonomi di Pasar Induk Among Tani.
“Misalnya dengan sering mengadakan event-event di situ juga. Saya yakin lambat laun Pasar Induk Among Tani Batu akan seperti Alun-alun Kota Batu yang sekarang selalu ramai,” pungkasnya. (dik/rhd)