Baca juga: Pj Wali Kota Malang Evaluasi Program Ngombe, Beberapa Miskomunikasi
Terkait dengan Pasar Gadang yang belum terealisasi, Wahyu mengatakan, memang ujung permasalahannya terkait dengan keselamatan, kemacetan, jalan berlubang dan bongkar muat yang tidak teratur.
“Saat ini saya dengan tim sudah mengkaji terakit Perjanjian Kerjasama (PKS) nya, untuk melihat kira-kira ini permasalahannya dimana. Setelah itu, kita akan memanggil pihak ketiganya dan tanya masalahnya apa dan kita akan cari solusi,” kata Wahyu.
Baca juga: Pj Wali Kota Malang Siap Sambut Audiensi Masyarakat Setiap Selesai Apel Senin Pagi
Wahyu menegaskan, jika Pasar Gadang tidak secepatnya diselesaikan, tidak hanya berdampak pada Pasar Gadang saja. Melainkan, semua sektor perekonomian di Kota Malang. Saat ini sedang dilakukan pengkajian dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.
“Karena, ini pasar induk yang berakibat semrawut. Dimana, bongkar muat seharusnya didalam Pasar, bukan dijalan itu. Termasuk juga jalan berlubang sudah beberapa kali Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPR-PKP) memperbaiki. Tapi, memang kondisi bongkar muat dan membuangnya disitu, akhirnya bolong-bolong lagi,” tegas Wahyu.
Terkait banjir Wahyu menyampaikan, terdapat master plan drainase yang menjadi salah satu bentuk penyelesaian banjir yang ada di Sawojajar.
“Saat ini sedang tahap penyelesaian, kemarin sudah selesai. Dan alhamdulillah saat ini sudah berkurang,” ujar Wahyu.
Terdapat, tahapan dan skala prioritas untuk menyelesaikan banjir melalui master plan drainase. Wahyu menekankan, tidak hanya di Sawojajar tapi semua kluster-kluster banjir di Kota Malang.
“Tadi, sudah dilaporkan Pak Kadis PU saat melakukan penelusuran saluran air ditemui ada bak debog pisang. Kita Pemkot Malang sudah fokus menyelesaikannya, dengan memperbanyak sudut-sudetan yang bisa mengarahkan banjir tersebut. Tapi, satu sisi saya mohon kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah seperti itu,” tekan Wahyu.
Beberapa waktu lalu, Wahyu menyampaikan, ia juga menemukan lemari dan kloset yang ada di beberapa titik.
“Nanti kalau sudah kita buat sudetan, saluran drainasenya kita perbesar volumenya, tapi masyarakat masih buang di situ. Malah nggak ada gunanya nanti. Nah, makanya sering jalan kita selesaikan terkait banjir,” terang Wahyu.
Terkait animasi yang dibuat oleh masyarakat Kota Malang. Wahyu menyatakan, akan memfasilitasi dan meminta Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik), Kadis Perindag dan dikoordinir Bu Kepala Bapedda selalu Kepala Tim Komite Ekonomi Kreatif (KEK) untuk memfasilitasi.
“Kan ini bagus sekali animasinya, untuk bisa menjadi pembelajaran yang baik bagi anak-anak. Saya minta dari Kadis ada pendampingan terkait hal-hal yang diberikan terhadap anak. Sesuai dengan ketentuan yang ada dan karakter masyarakat Kota Malang,” tandas Wahyu. (ws9/rhd)
Malang, SERU.co.id – Penjabat (Pj) Wali Kota Malang gelar Ngombe ke-4 di Gazebo Balai Kota Malang, Senin (5/2/2024) menampung 4 aspirasi masyarakat. Terkait relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL), yang berada di Alun-alun Kota Malang, renovasi Pasar Gadang, banjir di Sawojajar dan permintaan kolaborasi animasi.
Pj Wali Kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM menyampaikan, Ngombe kali ini terkait dengan PKL di Alun-alun Kota Malang, Pasar Gadang, Pasar Kedungkandang, Banjir di Sawojajar. Dan yang terakhir, permintaan kolaborasi dari Konten Kreator Kota Malang terkait animasi sama dengan model Upin dan Ipin.
“Alhamdulilah, semua sudah terkomunikasikan dengan baik,” seru Wahyu.
Terkait PKL di Alun-alun Kota Malang, Wahyu mengungkapkan, telah terikat dengan perjanjian larangan PKL disana.
Baca juga: Lewat Program ‘Ngombe’, Pelaku UMKM Ungkapkan Unek-Uneknya
“Makanya, kemarin Satpol dalam penegakkan Perda selalu bergerak. Tapi, kita akan cari solusi, tidak hanya sekedar mentiadakan PKL yang ada disana. Tapi, yang jelas Perdanya di Alun-alun tidak boleh ada PKL,” ungkap Wahyu.
Wahyu menegaskan, saat ini terdapat Corporate Social Responsibility (CSR) dari Bank Jatim. Untuk meredesign terkait dengan Alun-alun.
“Akan kita bahas juga dan kita akan menitipkan, kira-kira PKL ini seperti apa. Walaupun, tidak harus di Alun-alun tetapi ada alternatif lain terkait dengan relokasi PKL,” tegas Wahyu.
Baca juga: Pj Wali Kota Malang Evaluasi Program Ngombe, Beberapa Miskomunikasi
Terkait dengan Pasar Gadang yang belum terealisasi, Wahyu mengatakan, memang ujung permasalahannya terkait dengan keselamatan, kemacetan, jalan berlubang dan bongkar muat yang tidak teratur.
“Saat ini saya dengan tim sudah mengkaji terakit Perjanjian Kerjasama (PKS) nya, untuk melihat kira-kira ini permasalahannya dimana. Setelah itu, kita akan memanggil pihak ketiganya dan tanya masalahnya apa dan kita akan cari solusi,” kata Wahyu.
Baca juga: Pj Wali Kota Malang Siap Sambut Audiensi Masyarakat Setiap Selesai Apel Senin Pagi
Wahyu menegaskan, jika Pasar Gadang tidak secepatnya diselesaikan, tidak hanya berdampak pada Pasar Gadang saja. Melainkan, semua sektor perekonomian di Kota Malang. Saat ini sedang dilakukan pengkajian dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.
“Karena, ini pasar induk yang berakibat semrawut. Dimana, bongkar muat seharusnya didalam Pasar, bukan dijalan itu. Termasuk juga jalan berlubang sudah beberapa kali Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPR-PKP) memperbaiki. Tapi, memang kondisi bongkar muat dan membuangnya disitu, akhirnya bolong-bolong lagi,” tegas Wahyu.
Terkait banjir Wahyu menyampaikan, terdapat master plan drainase yang menjadi salah satu bentuk penyelesaian banjir yang ada di Sawojajar.
“Saat ini sedang tahap penyelesaian, kemarin sudah selesai. Dan alhamdulillah saat ini sudah berkurang,” ujar Wahyu.
Terdapat, tahapan dan skala prioritas untuk menyelesaikan banjir melalui master plan drainase. Wahyu menekankan, tidak hanya di Sawojajar tapi semua kluster-kluster banjir di Kota Malang.
“Tadi, sudah dilaporkan Pak Kadis PU saat melakukan penelusuran saluran air ditemui ada bak debog pisang. Kita Pemkot Malang sudah fokus menyelesaikannya, dengan memperbanyak sudut-sudetan yang bisa mengarahkan banjir tersebut. Tapi, satu sisi saya mohon kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah seperti itu,” tekan Wahyu.
Beberapa waktu lalu, Wahyu menyampaikan, ia juga menemukan lemari dan kloset yang ada di beberapa titik.
“Nanti kalau sudah kita buat sudetan, saluran drainasenya kita perbesar volumenya, tapi masyarakat masih buang di situ. Malah nggak ada gunanya nanti. Nah, makanya sering jalan kita selesaikan terkait banjir,” terang Wahyu.
Terkait animasi yang dibuat oleh masyarakat Kota Malang. Wahyu menyatakan, akan memfasilitasi dan meminta Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik), Kadis Perindag dan dikoordinir Bu Kepala Bapedda selalu Kepala Tim Komite Ekonomi Kreatif (KEK) untuk memfasilitasi.
“Kan ini bagus sekali animasinya, untuk bisa menjadi pembelajaran yang baik bagi anak-anak. Saya minta dari Kadis ada pendampingan terkait hal-hal yang diberikan terhadap anak. Sesuai dengan ketentuan yang ada dan karakter masyarakat Kota Malang,” tandas Wahyu. (ws9/rhd)