Lewat Program ‘Ngombe’, Pelaku UMKM Ungkapkan Unek-Uneknya

Para peserta Ngombe kedua, Selasa 16 Januari 2024. (ws10) - Lewat Program 'Ngombe', Pelaku UMKM Ungkapkan Unek-Uneknya
Para peserta Ngombe kedua, Selasa 16 Januari 2024. (ws10)

Malang, SERU.co.id – Masyarakat Kota Malang kembali mengadukan permasalahannya kepada jajaran Pemkot Malang. Kali ini dua wanita pelaku UMKM menghadiri acara Ngopi Mbois Ilakes (Ngombe). Keduanya berharap UMKM bisa terus dilibatkan pada berbagai kegiatan.

Pelaku UMKM kerajinan rotan, Misriwati Agustina mengatakan, sulit menjual produk di Kota Malang, padahal kota sendiri. Padahal mengekspor ke luar negeri sudah menjadi hal biasa. Pelaku UMKM perlu diberi kesempatan agar bisa naik kelas.

Bacaan Lainnya

“Salah satunya dengan membuat gerai UMKM di sebagian besar dinas terkait. Kemudian disisihkan sedikit gaji para pegawai untuk membeli produknya,” seru perempuan yang akrab disapa Dona tersebut, Selasa (16/1/2024).

Baca juga: Pj Wali Kota Malang Siap Sambut Audiensi Masyarakat Setiap Selesai Apel Senin Pagi

Lebih lanjut, Dona berharap, Pemkot Malang tidak hanya mengutamakan UMKM yang sudah memiliki nama. Harapannya, UMKM baru juga diberikan kesempatan dan dikenalkan, sehingga bisa naik kelas dan bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

Sementara itu, pelaku UMKM lainnya, Rosalini berharap, bisa memperluas pangsa pasarnya hingga ke Kota Malang. Pelaku UMKM di luar Kota Malang sebaiknya juga bisa dilibatkan dalam berbagai pelatihan.

“Saya sudah gabung grup dan mengikuti berbagai kegiatan di Kota Malang. Namun karena saya warga Kabupaten Malang tidak bisa mengikuti pelatihan, workshop dan lainnya. Saya juga ingin produksi saya bisa ada di Kota Malang,” ungkap Ros, sapaan akrabnya.

Pj Wali Kota Malang menerima audiensi dari masyarakat Kota Malang saat Ngombe. (ws10) - Lewat Program 'Ngombe', Pelaku UMKM Ungkapkan Unek-Uneknya
Pj Wali Kota Malang menerima audiensi dari masyarakat Kota Malang saat Ngombe. (ws10)

Menanggapi usulan dan permasalahan tersebut, Kepala Bidang UMKM Diskopindag Kota Malang, Farid Suaidi mengatakan, ada 21.270 UMKM di Kota Malang. Sehingga butuh waktu lama apabila UMKM digilir satu per satu. Untuk itu, pelaku UMKM bisa mendaftarkan ke e-catalog Pemkot Malang.

“Kegiatan fasilitasi, pelatihan, workshop dan lain-lain hanya bisa kita berikan kepada masyarakat yang ber-ktp Kota Malang. Bukan karena tidak membolehkan, tapi karena kita menggunakan APBD Kota Malang. Tapi jangan khawatir, kegiatan semacam bazar dan promosi juga melibatkan warga sekitar Kota Malang,” terang Farid.

Baca juga: Pj Wali Kota Malang Terima Curhatan dari Berbagai Lapisan Masyarakat

Sementara, Pj Wali Kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM menyampaikan, salah satu tindak lanjut penguatan UMKM sudah dilakukan lewat ‘Kemis Mbois’. Program ‘Kemis Mbois’ mewajibkan ASN di lingkungan Pemkot Malang menggunakan produk UMKM lokal.

“Dari ujung rambut hingga ujung kaki kita gunakan hasil UMKM Kota Malang. Pelaku UMKM juga bisa mengikuti berbagai kegiatan di MCC, mall dan lainnya. Kita akan bantu hingga bisa menjangkau pasar nasional maupun internasional, jadi tidak hanya bersaing di tingkat lokal,” tutup Wahyu. (ws10/rhd)

disclaimer

Pos terkait