Batu, SERU.co.id – Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu mempunyai Balai Desa megah yang berarsitektur Eropa yang menjadi kebanggaan warganya. Pasalnya, balai desa tersebut mempunyai fungsi yang serbaguna bagi masyarakat sekitar. Gedung yang diberi nama ‘Pethak Art Space’ ini, disamping sebagai balai desa juga sering dipakai pameran seni karya seniman Kota Batu dan daerah lainnya.
Gedung yang menyatu dengan kantor Pemerintah Desa Junrejo ini mempunyai penampilan yang artistik bergaya Eropa dengan sentuhan huruf Jawa pada tampilan depannya. Hal ini tak lepas dari sentuhan tangan dingin Kepala Desa Junrejo, Andi Faisal Hasan yang menjabat sebagai Kades Junrejo sejak tahun 2013.
Menurut Faisal, sapaan akrab Kades Junrejo, ide membangun gedung ini berawal saat ia nongkrong ngopi bareng dengan para seniman senior Kota Batu. Dari situ tercipta gagasan untuk membuat balai desa yang juga layak untuk digelar pameran seni, pertunjukan musik atau lainnya.
“Alhamdulillah, pada bulan Agustus 2021 berdirilah balai desa yang kami beri nama Pethak Art Space. Pethak dari bahasa Jawa yang bermakna putih dan art space dari bahasa Inggris berarti ruang seni. Makanya gedung ini kami cat warna putih,” seru Faisal di sela-sela pembukaan Art Exhibition yang bertajuk ‘Appreciation & Heroism’ bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, di gedung Pethak Art Space, Sabtu (10/11/2023) malam.
Sementara itu, Art Exhibition ‘Appreciation & Heroism’ ini digelar mulai 10 November hingga 5 Desember 2023. Para seniman yang menampilkan karya lukisnya tidak hanya dari Kota Batu, mereka diantaranya berasal dari Surabaya, Yogyakarta, Jakarta, Bali dan daerah lainnya. Pameran ini digelar juga dalam rangka untuk memperingati Hari Pahlawan 10 November.
Baca juga: Manfaatkan Ikonik Batu, Warga Junrejo Kembangkan Sambal Pecel Apel
“Kami senang dan bangga bisa memfasilitasi para seniman untuk menggelar karyanya. Juga, para seniman musik sering tampil di halaman gedung. Biasanya pada bulan Ramadan bersamaan dengan digelarnya pasar murah kita sediakan panggung untuk menghibur pengunjung,” ujar Kades dua periode ini.
Faisal menambahkan, tak jarang gedung serbaguna ini juga dipakai hajatan warga dengan biaya yang murah, cukup untuk mengganti biaya listrik dan kebersihan saja. Hal ini dilakukan agar tidak memberatkan warga yang punya hajat tetapi tidak mempunyai tempat yang luas.
“Pemdes juga mempunyai program untuk membiayai 36 janda tak mampu, kebutuhan pokok ditanggung setiap hari dengan anggaran yang diambil dari APBDes. Warga yang sakit kita tanggung transportnya ke rumah sakit, anak sekolah tak mampu dibiayai transportnya ke sekolah dengan diantar ojek,” ungkap Kades murah senyum ini.
Baca juga: Pemkot Batu Launching Produk Batik Shibori Karya Lansia Smart Junrejo
Kades Faisal mempunyai angan-angan, setiap desa di Kota Batu dapat memiliki balai desa yang berfungsi juga menjadi galeri seni, karena akan seiring dengan ikon Kota Batu sebagai kota pariwisata.
“Pemdes juga bekerjasama dengan UB (Universitas Brawijaya), dimana mahasiswanya dapat memakai gedung ini sebagai praktek kegiatan kemahasiswaan,” tutupnya. (mzm)
