Pasien Positif Covid-19 Di Kota Probolinggo Tambah 1, Jadi 5 Orang


“Wakil Wali Kota Probolinggo HM Soifis Subri ajak semua elemen masyarakat tak lengah tekan penyebaran Covid-19”

PROBOLINGGO, SERU.co.id – Data pasien positif confirm Covid-19 di Kota Probolinggo yang sebelumnya ada 4 orang satu dinyatakan sembuh, sejak Minggu (26/4/20) tambah 1 pasien positif sehingga jumlah menjadi 5 orang. Satu pasien positif Covid-19 tambahan tersebut merupakan klaster berbeda dari dua klaster yang sebelumnya yang dinyatakan positif.


Tambahan data pasien positif Covid-19 tersebut disampaikan Tim Pelaksana Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Probolinggo saat merilis penambahan 1 pasien confirm terinfeksi COVID-19, Minggu (26/4) malam melalui video conference (vidcon).
Rilis dihadiri Wakil Satgas HM Soufis Subri bersama Jubir Satgas dr Abraar HS Kuddah didampingi Sekda drg Ninik Ira Wibawati dan Plt Kepala Dinkes P2KB dr NH Hidayati.
Dalam rilis Jubir Gugus Tugas Covid-19 Kota Probolinggo, dr Abraar HS Kuddah menjelaskan, per 26 April 2020 ada tambahan 2 Orang Dengan Pemantauan (ODP) dari total 259 orang (57 dalam pemantauan dan 202 selesai pemantauan). Untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ada 8 orang. Satu diantaranya meninggal, satu sudah selesai pengawasan sedangkan 6 pasien dalam pengawasan.


Sementara itu, kata dr Abraar, pasien positif bertambah 1 orang. Jadi, ada 5 pasien positif. Satu sudah sembuh dan pulang, empat lainnya masih dirawat di RSUD dr Mohamad Saleh. Satu pasien tersebut sebelumnya berstatus PDP.
“Pasien positif ini dari Maluku, ABK (anak buah kapal) yang kapalnya sempat bersandar di Surabaya. Pada 26 Maret masuk ke Kota Probolinggo. Memeriksakan diri ke RSUD dr Mohamad Saleh dengan kondisi batuk, muntah, mual dan anemia. Ditemukan ada pendarahan di lambung,” jelas dr Abraar.

Menurut dr Abraar, saat di rapid test, hasil pasien berinisial E, yang diketahui berdomisili di wilayah Kecamatan Kanigaran itu menunjukkan positif.  Kemudian, saat diperiksa swab dan baru Sabtu (24/4) hasilnya keluar, ABK tersebut dinyatakan confirm COVID 19.

“Petugas dari Surabaya sudah melakukan tracking untuk mengetahui pasti siapa saja yang kontak dengan pasien tersebut,” ujarnya.

Ia sebutkan, saat ini, istri pasien berstatus OTG (Orang Tanpa Gejala). Terkait kondisi pasien confirm lainnya yang saat ini sedang dirawat, dalam kondisi baik dan stabil.

Salah seorang pasien berinisial S dari klaster asrama haji Sukolilo Surabaya pun masih menunggu hasil swab terakhir, jika dinyatakan negatif akan segera dipulangkan untuk isolasi mandiri, jelas dr Abraar.

Menanggapi kondisi tersebut, wakil wali kota probolinggo HM Soufis Subri selaku Wakil Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 mengungkapkan, kewaspadaan terhadap penyebaran COVID-19 harus dijaga dan tidak boleh lengah karena penyebarannya bisa masuk dari berbagai pintu.

Ia sebutkan, di Kota Probolinggo terdapat tiga klaster penyebaran COVID-19. Yakni asrama haji Surabaya (pelatihan tenaga kesehatan haji), Gowa dan Maluku.

“Kami, tim satgas ingin keterbukaan, kejujuran dan gerak cepat untuk memudahkan tracking yang dilakukan. Alhamdulillah dari tiga klaster tersebut tracking sudah didapat. Ini membuktikan begitu ada kasus kami langsung lakukan tindakan sesuai standar,” jelas Subri.

Subri menjelaskan, sesuai petunjuk Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin, ada standar perlakuan pasien sesuai saran Kementerian Kesehatan yang dimodifikasi oleh pemerintah setempat. Misalnya, tracking erat meski rapid test negatif, harus swab dan karantina, tidak boleh isolasi mandiri.

“PDP harus dikarantina, meski baru tes rapid-nya yang positif. Ini kami lakukan untuk mengantisipasi dan mempercepat tracking agar segera mendapat penanganan,” tandas Subri. (Hend)

disclaimer

Pos terkait