Pamekasan, SERU.co.id – Profesor Bidang Pendidikan Islam mendominasi kampus IAIN Madura, Minggu (6/8/2023). Dari empat profesor yang dikukuhkan tiga diantaranya bergelar guru besar di bidang pendidikan Islam.
Antara lain, Prof. Dr. H. Mohammad Kosim, M.Ag spesifikasi Bidang Ilmu Pendidikan Agama Islam,. Prof. Dr. H. Mohammad Mochlis Solichin, M.Ag, Bidang Ilmu Pendidikan Islam,. Prof. Dr. Siswanto, M.Pd.I, Bidang Ilmu Filsafat Pendidikan Islam dan Prof. Dr. H. Maimun, S.Ag. M.HI, Bidang Ilmu Hukum Islam.
Keempatnya telah dikukuhkan menjadi guru besar dalam upaya mempersiapkan IAIN menuju UIN, sidang tersebut ditempatkan di Auditorium IAIN Madura, Minggu (6/8/2023).
Baca juga: Tingkatkan Sertifikasi Halal pada UMKM Kelurahan Lawangan Daya, Mahasiswa IAIN Madura Gelar FGD
Rektor IAIN Madura, Syaiful Hadi berharap dengan adanya pengukuhan tersebut dapat memberikan perubahan-perubahan yang terstruktur yang dapat dikembalikan ditengah-tengah masyarakat. Institusi kelembagaan pendidikan Islam, kata Hadi, dituntut untuk mampu mereaktualisasikan kebijakan strategis Nasional yang ada di Madura. Industrialisasi Madura yang berbasis kerakyatan, akan terwujud ketika IAIN Madura berubah menjadi UIN.
“Penting untuk saya sampaikan bahwa institusi kelembagaan pendidikan Islam dituntut untuk mampu mereaktualisasikan kebijakan-kebijakan strategis Nasional yang ada di Madura. Industrialisasi Madura yang berbasis kerakyatan ini akan bisa dilakukan ketika IAIN Madura berupa menjadi UIN pak dirjen,” serunya dalam sambutan.
Baca juga: Pekan Ilmiah dan Olahraga Isi Harlah IAIN Madura ke-57
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Mohamad Ali Ramadhani mengatakan pentingnya ibu dalam perjalanan hidup. Ali mengajak agar selalu menghormati orang tua sebab orang hebat ialah selalu menghormati ibu dan bapak, dari semua usaha dan perjuangan mereka. Maka persembahkanlah guru besar ini untuk masyarakat.
“Kami hanya ingin menyampaikan satu hal sederhana. Mengingatkan agar selalu menghormati ibu dan bapak. Berharap juga suatu saat ketika kami kembali ke sini sudah tidak ada lagi nama IAIN tetapi sudah berubah, melebur menjadi UIN,” ungkapnya.
Ali juga menjelaskan bahwa esensi dari seorang manusia adalah, bagaimana mampu mendayagunakan cara berpikir atau ilmunya. Ilmu terdiri dari tiga morfem bentuk, pertama ilmu, kedua latif yaitu orang berilmu adalah orang yang menyampaikan dengan cara lembut, dan bahasa seseorang pelajar atau berilmu akan menjadi raja akan dirinya sendiri. (luq/mzm)