Pamekasan, SERU.co.id – Beberapa pembeli saham swalayan CC Mart merasa tertipu. Pasalnya, sejak membayar pembelian sertifikat koperasi untuk investasi mereka hanya mendapatkan satu kali keuntungan.
Zuwaibah, selaku pembeli sertifikat saham menceritakan, dirinya sudah membeli saham puluhan juta. Dirinya diajak sepupunya untuk bergabung, namun Zuwaibah hanya ikut bergabung dengan nominal yang sedikit.
“Awalnya itu sepupu yang ikut dan langsung datang ke kantor untuk memberikan uangnya. Dan sama sepupu itu saya diajak, tapi disarankan untuk tidak banyak-banyak. Jadi saya ikut dengan nominal 20 juta,” ungkapnya.
Pada bulan pertama, lanjut Zuwaibah, dirinya mendapatkan hasil sekitar satu juta lebih. Namun Zubaidah disarankan untuk diambil satu tahun sekali oleh pemilik CC Mart tersebut, agar penghasilannya lebih besar.
“Saya di arankan untuk diambil setahun sekali agar banyak katanya, saya berfikir sepeti itu mau di ambil setahun sekali. Tapi sampai saat ini sudah berjalan sekitar dua tahun sekitar 2021, saya tidak lagi menerima hasil,” tambahnya.
Menurut Zuwaibah, dirinya ikut CC Mart dan mendapatkan hasil hanya dua kali saja, namun setelah itu, Zubaidah tidak lagi menerima. Bahkan saat dirinya mencoba menghubungi pihak terkait, Zubaidah tidak pernah mendapatkan respon.
“Saya membeli saham 4 juta dalam satu sertifikat dan satu lagi 4,5 karena naik harga. Dan hasilnya sampai saat ini tidak ada, saya mendapat hasil itu pertama saja tahun 2020 bulan empat dan itu sekali yang dapat dari pertama pasang saham dengan hasil satu juta setengah. Jadi sampai saat ini saya tidak punya hasil dan uang modal pun belum kembali,” ujarnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi pada CEO CC Mart, yakni Zubaidi melalui pesan whatsap, dirinya menyampaikan kalau pemilik saham yang ikut bekerja sama tidak faham aturan yang tertera pada sertifikat tersebut. Menurutnya, dalam aturan tersebut jangka pengembalian saham itu selama lima tahun.
“Disana, di perjanjian koperasi itu dijelaskan bagi mereka yang investasi ke koperasi kami yang dikelola CC MART, itu kontraknya selama lima tahun. Sekarang ini berjalan baru dua tahun dan kalau mereka bilang tiak ada bagi hasil, kami punya bukti bagi hasil tiap bulan itu ada,” ungkapnya, Kamis (7/6/2023).
Jika tidak sampai bagi hasil tersebut, menurut Zubaidi, ada segelintir orang yang bergabung beli sertifikat, namun itu atas dasar orang lain, yang pertama tidak ditrasfer ke rekening kami. Sehingga mereka ini tidak diberkan akses masuk ke akun mereka.
“Banyak yang terjadi seperti itu, sehingga pembagian hasil yang lewat virtual yang kami bayar itu mereka tidak tahu, banyak diperbodoh seperti itu dan bahkan banyak yang mengajak itu menghilang,” tandasnya. (udi/mzm)