Jakarta, SERU.co.id – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menyampaikan, pihaknya menyiapkan platform baru bernama Marketplace Guru. Platform ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan guru di Indonesia.
Nadiem menyebut, pihaknya sudah melakukan diskusi untuk menemukan solusi yang diharapkan dapat secara permanen dalam memenuhi formasi guru di Indonesia.
“Selama kurang lebih enam bulan kami berdiskusi akhirnya mengerucut pada suatu solusi yang diharapkan menjadi solusi permanen yang akan diimplementasikan pada 2024 lewat tiga pilar solusi,” seru Nadiem, beberapa waktu lalu.
Platform marketplace furu merupakan wadah bagi semua guru yang boleh mengjar untuk masuk ke dalam database. Pangkalan data itu nantinya dapat diakses oleh semua sekolah yang ada di Indonesia.
Dengan konsep baru ini, perekrutan guru yang awalnya terpusat, diubah menjadi pengangkatan setiap saat seperti berbelanja di marketplace. Konsep ini memungkinkan sekolah-sekolah untuk dapat merekrut guru kapan saja, sesuai formasi yang tersedia.
Namun, formasi guru tetap ditentukan oleh pemerintah pusat dan bersifat dinamis. Formasi ditentukan dengan jumlah siswa setiap tahunnya.
Selain itu, dengan platform ini, sekolah dapat melakukan perekrutan guru yang berkompetensi. Nantinya, anggaran gaji dan tunjangan guru ASN juga akan dialihkan ke sekolah.
“Kami akan transfer anggaran ini rekening sekolah langsung dan itu hanya boleh digunakan untuk perekrutan guru yang ada di dalam marketplace guru tadi,” ujar Nadiem.
Bagi calon guru, marketplace guru akan membantu untuk mempermudah pendaftaran. Mereka dapat mendaftar kapan saja dan memilih lokasi mengajar tanpa harus menunggu perekrutan terpusat.
Kendati demikian, tidak semua orang dapat mendaftar di marketplace guru. Tenaga pendidik yang dapat mendaftar adalah guru honorer yang lulus PPPK dan guru lulus PPG prajabatan.
Mendikbudristek belum memastikan kapan akan meluncurkan platform ini secara resmi. (hma/rhd)