“Dari segi harga itu kami termurah, yang lain ada yang Rp1,6 miliar, di kami hanya Rp400 juta. Tim kami juga menciptakan inovasi untuk mempercepat pengerasan beton dan metode pelaksanaannya dengan menggunakan fly ash. Serta alat bantu yang lebih ramah lingkungan,” ujar Yuda.
Diakhir, Yuda menyampaikan, tim Spectra Yudisium ITN Malang merasa bangga dengan kemenangan yang berhasil diraihnya. Serta melihat hal tersebut sebagai nilai tambah dalam mencari pekerjaan di masa depan. (jup/rhd)
Baca juga:
- DPR, Bupati Tapsel dan Kemenhut Saling Lempar Tanggung Jawab Izin Penebangan Hutan Sumatra
- Pelajar yang Hanyut Akibat Laka, Ditemukan Tak bernyawa di Sungai Dekat Taman Kemesraan Pujon
- 93 Perguruan Tinggi Semarakkan Lomba KKI dan Abdidaya Ormawa 2025 di UMM
- Babinsa Sukun Dampingi Posyandu Balita di Kelurahan Ciptomulyo
- Babinsa Blimbing Pendampingan Program Makan Bergizi Gratis di SDN Polowijen 2








