Kepala Bappebti, Didid Noordiatmoko mengatakan, edukasi tentang Perdagangan Berjangka Komoditi bisa lebih dalam dan menyeluruh ke seluruh lapisan masyarakat. Terutama terkait peraturan dan pengetahuan yang selama ini luput dari perhatian para pelaku industri maupun investor.
“Sepanjang tahun 2022, Bappebti mencatat pengaduan masyarakat yang tidak sedikit terkait adanya investasi ilegal. Seperti robot trading dan masih terdapat pelaku usaha yang tidak taat terhadap peraturan,” jelas Didid.
Senada, Ketua Umum Asosiasi Pialang Berjangka Indonesia (Aspebtindo), Udi Margo Utomo menyatakan, dukungan kepada Bappebti dan Kementerian Perdagangan RI. Agar mendorong tingkat literasi PBK di masyarakat.
“Kami berharap bulan literasi Perdagangan Berjangka Komoditi bisa menjadi landasan bagi teman-teman pialang berjangka. Khususnya dalam membuat program-program edukasi dan literasi yang konsisten dan menarik lagi ke depannya,” terangnya.
Disebutkannya, ada 140 lembaga dibawah Aspebtindo, yang membawahi sekitar 20.000 orang yang berprofesi pialang, pedagang dan lainnya. Dari pendataan tahun 2022, 5.000 di antaranya merupakan ilegal perseorangan. Sisanya legal dan berhubungan dengan masyarakat, baik perseorangan maupun di lembaga pialang.
“Dari 13 ribu, ada 10 ribu yang belum memiliki sertifikasi, itu data hingga 2022. Dan kami sudah melakukan sertifikasi pada 3.000 orang. Terakhir peserta dari BPF 100 persen lulus sertifikasi,” tandasnya.
Sependapat dengan Aspebtindo, Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta, Stephanus Paulus Lumintang mengatakan, edukasi PBK di industri sebenarnya sudah dilakukan, namun hanya berjalan sendiri-sendiri. Melalui bulan literasi PBK, diharapkan semua pelaku berkomitmen menciptakan industri yang lebih sehat dan maju.
“Terutama, memberikan perlawanan bersama terhadap praktik-praktik ilegal trading di berbagai sisi,” tegas Paulus.
