Kolaborasi BPF, Bappebti, Aspebtindo, Pemkot Malang, JFX dan KBI
Malang, SERU.co.id – Maraknya kasus korban penipuan robot trading menandakan tingkat literasi masyarakat Indonesia terhadap Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) masih rendah. Selain masih bertebarannya trading ilegal, juga ketidakpahaman masyarakat terhadap manajemen risiko cukup tinggi. Padahal potensi industri Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) sangat menjanjikan di Indonesia.
Menyadari hal ini, PT Bestprofit Futures cabang Malang (BPF Malang) berkolaborasi dengan Bappebti, Aspebtindo, Pemkot Malang, PT BBJ, PT Kliring Berjangka Indonesia, Universitas Brawijaya dan STIE Malang Kucecwara. Menggelar talkshow bertemakan “Perkuat Ekosistem dan Keamanan Transaksi dalam Perdagangan Berjangka Komoditi”.
“Kegiatan ini untuk menumbuhkan masyarakat sadar PBK. Sekaligus wujud partisipasi BPF Malang dalam bulan Literasi PBK yang digagas oleh Bappebti, dan Aspebtindo,” seru Pimpinan Cabang BPF Malang, Andri, dalam pembukaan, di Hotel Santika, Senin (4/3/2023).
Turut hadir sebagai pembicara dan narasumber yaitu Didid Noordiatmoko (Kepala Bappebti); Udi Margo Utomo (Ketua Umum Aspebtindo); Stephanus Paulus Lumintang (Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta); Budi Susanto (Direktur PT Kliring Berjangka Indonesia); Kepala Diskopindag Kota Malang Eko Sri Yuliadi dan Direktur Utama PT BPF Nurwanto SE. Diikuti oleh 100 peserta dari kalangan mahasiswa, para pengusaha dan masyarakat Malang.
Harapannya, lanjut Andri, selain membagikan pengetahuan terhadap Perdagangan Berjangka Komoditi. Juga menekankan pentingnya keamanan bertransaksi.
“Langkah kami lakukan selama ini adalah mewajibkan setiap nasabah diedukasi dengan benar oleh Wakil Pialang Berjangka (WBP) profesional dan berpengalaman. Sehingga nasabah tak hanya berpikir untung saja, namun juga menekankan adanya risiko transaksi,” tegas Andri, mendampingi Direktur utama PT BPF, Nurwanto SE.
Sebagaimana momen Bulan literasi Perdagangan Berjangka Komoditi yang dimanfaatkan oleh Bappebti dan segenap pialang berjangka. Dalam memperluas pemahaman masyarakat terhadap peluang dan risiko produk derivatif berjangka.
