Malang, SERU.co.id – Sempat terganggu dengan cuaca ekstrem, kini aktivitas para nelayan di pesisir Malang Selatan sudah kembali stabil seiring dengan mulai bersahabatnya cuaca saat ini. Aktivitas nelayan kembali meningkat, dengan secara bertahap dengan hasil tangkapan yang cenderung stabil.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Malang, Victor Simbiring mengatakan, cuaca ekstrem dan gelombang tinggi sempat terjadi, sehingga para nelayan tidak berani untuk melaut untuk menangkap ikan. Namun, keadaan kembali melandai dan para nelayan di pesisir kembali bisa melaut.
“Nelayan lokal melaut secara bergantian. Aktivitas pendaratan ikan tetap ada setiap hari dengan jenis ikan lemuru, benggol, ada sedikit cakalang dan tongkol,” seru Victor.
Victor menjelaskan, meskipun sudah kembali beraktivitas seperti biasanya, tangkapan para nelayan tidak terlalu banyak. Bukan karena cuaca yang tidak bersahabat, namun penyebab utama menurunnya jumlah tangkapan karena memang tidak sedang musim ikan melimpah. Di mana biasanya musim ikan kembali ramai pada April hingga Oktober mendatang.
“Setiap awal tahun di bulan Januari, Februari dan Maret memang tangkapan ikannya masih sedikit,” jelasnya.
Baca juga: Tradisi Petik Laut untuk Meningkatkan Semangat Nelayan
Dilihat dari musim-musim sebelumnya, puncak panen ikan melimpah akan terjadi di bulan Juni-Agustus. Di mana, menurut perhitungan para nelayan Malang Selatan, melaut sekitar 180 sampai 200 hari dalam setahun.
Dirinya menuturkan, para nelayan Malang Selatan sudah paham betul bagaimana beradaptasi dengan cuaca. Di antaranya dengan membagi waktu melaut bagi para nelayan lokal untuk sama-sama bisa menghasilkan tangkapan ikan. Dengan begitu, kestabilan harga ikan masih bisa terjaga.