“Karena ikan belum banyak, mereka mengatur sendiri kapan akan melaut, seperti bergantian, tujuannya supaya pulang bawa ikan. Saat ini harga ikan cenderung stabil, tidak ada kenaikan yang signifikan. Nelayan sangat paham alam laut selatan, mereka paham kapan bisa melaut dan kapan tidak. Dikarenakan kondisi alam setiap tahun akan berulang seperti saat ini,” jelasnya.
Sementara itu, nelayan pengambak di Desa Tambakrejo, Sumbermanjing Wetan, Budi Ismiyanto mengatakan, sebelumnya aktivitas para nelayan sempat terganggu dengan cuaca ekstrem tersebut.
“Sebenarnya ada pengaruh cuaca tidak bagus kemarin. Sekarang sudah mulai kerja lagi (melaut),” terang Budi Ismiyanto.
Baca juga: Mitos Dibalik Larung Petik Laut, Nelayan Yakini Prosesi Berpengaruh Hasil Tangkapan
Budi mengaku, setelah kembali stabil lagi hasil tangkapan ikan yang mendominasi setiap tangkapan para nelayan adalah ikan jenis Benggol. Dengan harga yang tidak terlalu meningkat tajam, di beberapa waktu terakhir ini.
“Yang banyak benggol, dijualnya mungkin kalau per kilogram Rp30 ribu keatas,” jelasnya. (wul/mzm)