Investor Korea Selatan, Norwegia dan Inggris Berencana Bangun Industri di Kabupaten Malang

bupati malang hm sanusi wul
Bupati Malang HM Sanusi. (foto; wul)

Malang, SERU.co.id – Pemerintah Kabupaten Malang terus mengoptimalkan potensi investasi dari berbagai sektor guna mengupayakan roda perekonomian di Kabupaten Malang semakin berkembang pesat. Sejumlah investor dari Korea Selatan, Norwegia dan Inggris telah sepakat untuk menamkan modalnya di Kabupaten Malang untuk sektor industri.

Bupati Malang, HM Sanusi mengatakan, agar para investor bisa tertarik untuk berinvestasi pihaknya terus berupaya menguatkan program-program peningkatan potensi yang ada di Kabupaten Malang.

Baca Juga

“Saya berharap investasi semakin banyak,”seru Sanusi di hadapan awak media.

Sanusi menjelaskan, saat ini siklus investasi di Kabupaten Malang mulai menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan. Hal tersebut terlihat dari adanya beberapa investor yang mulai melirik Kabupaten Malang. Sejauh ini, menurut Sanusi, telah ada beberapa investor yang sudah mengurus perizinan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang. Diketahui, beberapa investasi tersebut melibatkan beberapa negara, diantaranya dari Korea Selatan, Norwegia, dan juga Inggris.

“Saat ini banyak investor yang sudah mengajukan perizinan dan mau berusaha (berinvestasi) di Kabupaten Malang,’ tuturnya.

Dimana, hingga Februari 2023 terdapat beberapa investor yang telah menjajaki kerjasama dengan Pemkab Malang. Yang mayoritas bergerak pada sektor industri. Bukan jadi rahasia lagi, jika sektor industri memang menjadi salah satu sektor investasi selain sektor pariwisata yang akan diprioritaskan di kabupaten dengan memiliki luas terbesar ke-2 di Jawa Timur itu.

“Ya semua investasi akan kami prioritaskan, yang jelas di bidang industri sama bidang pariwisata,” urai lelaki yang kerap di sapa abah itu.

Baca juga: Nominal Investasi Penanaman Modal Kabupaten Malang 2023 Melambung

Sanusi menambahkan, pihaknya masih belum bisa merinci berapa nilai kesepakatan dari setiap investasi tersebut. Namun yang jelas mereka sudah membuat nota kesepahaman alias Memorandum of Understanding (MoU), nilai investasinya disebut mencapai puluhan juta dolar.

“Belum (diperinci terkait berapa nilai investasinya, red), tapi yang sudah MoU itu 29 juta dolar,” terangnya.(wul/ono)

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *