Melihat dari dampaknya, lanjut Sigit, Pemerintah tidak hanya melihat kemampuan finansial saja, melainkan dampak terhadap masyarakat sekitar. mengingat banyaknya bekas rel kereta sudah menjadi tempat usaha masyarakat bahkan rumah warga, sehingga hal tersebut juga menjadi pertimbangan pemerintah.
“Terkait dampak terhadap masyarakat itu pasti juga di hitung, jika reaktivasi itu nanti benar akan di hidupkan kembali maka tentunya kami semua akan mencarikan solusinya yang terbaik untuk masyarakat karena tujuan utamanya untuk kesejahteraan rakyat,” paparnya.
Melihat biaya yang akan dikeluarkan pemerintah tidak sedikit, dan finansial menjadi tolak ukur. Bahkan pemerintah pusat juga pasti melakukan kajian kelayakan terdahulu baik dari semua sisi karena reaktivasi KAI di peruntukan untuk masyarakat dapat menikmati semuanya.
“Dari kelayakan ekonomi, hal itu juga menjadi tolak ukur, kira-kira bisa apa tidak, Secara finansial pemerintah juga akan melakukan pengukuran. Namun hal itu pemerintah pusat perlu melalui kajian terdahulu, baik dari semua sisi akan dilihat karena KAI ini bertujuan mensejahterakan masyarakat dan dapat dinikmati semua kalangan,” tandasnya. (udi/mzm)
Baca juga:
- Aparat Gabungan Kota Batu Tertibkan PKL dan Tempat Hiburan yang Nekat Buka Ramadan
- Babinsa Koramil Blimbing Amankan Ibadah Jumat Agung Paskah 2024
- Safari Ramadan 1445 H, Pangdam V/Brawijaya Bersama Prajurit dan Persit Wilayah Malang Raya