Dijelaskan Djoni, mengutip pernyataan rekan-rekan cabor yang mendukungnya, bahwa dirinya dianggap mampu me-manage oraganisasi. Hal itu, diketahui ketika NK cafe yang berdiri diatas lahan 1,7 hektare itu bisa survive dikala pandemi covid-19 melanda.
“Karena saya suka berfikir out of the box untuk kemajuan. Saya suka membuat terobosan-terobosan yang baik. Saya itu pemikir yang tidak suka berhenti di kebiasaan, saya langsung mencoba berinovasi mencoba untuk lebih baik,” ungkap Djoni.
Menurutnya, pola tersebut telah dibaca dan dipelajari oleh rekan-rekan cabor, agar ada inovasi-inovasi di dalam pengelolaan olahraga di Kota Malang.
“Bukan hanya sebatas urusan atlet, tapi juga bisa membawa virus olahraga itu disenangi dan digemari oleh seluruh masyarakat Kota Malang,” tandasnya. (rhd)
Baca juga:
- Pelajar SMK di Malang Hilang Terbawa Arus Sungai Usai Terlibat Kecelakaan Lalu Lintas
- Kenaikan Harga Jelang Nataru, Akademisi UMM Desak Pemerintah Perkuat Sistem Pangan Berkelanjutan
- Banjir Bandang Terjang Sumatra, Akademisi UMM Soroti Lemahnya Pengawasan dan Penegakan Hukum
- Raih Predikat Hotel Terfavorit di Batu Tourism Award 2025, Ini Kata GM Aston Inn Batu
- Bupati Sumenep Selamatkan Pegawai Honorer, Ribuan Pegawai Diangkat PPPK Paruh Waktu








