Jakarta, SERU.co.id – Eks Kadiv Propam Polri Irjen FS dan istrinya PC, akan menjalani tes kebohongan dengan lie detector. Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian mengatakan, semua tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J akan melakoni uji polygraph.
Irjen FS dan PC akan melakoni uji polygraph pada Rabu (10/9/2022). Selain keduanya, seorang saksi bernama Susi yang merupakan asisten rumah tangga FS, juga akan melakukan tes tersebut.
“PC, saksi Susi dan FS. Jadwalnya sampai hari Rabu,” seru Andi, Senin (5/9/2022).
Sementara itu, tiga tersangka lainnya yaitu KM, Bripka RR, dan Bharada E sudah terlebih dulu menggunakan alat pendeteksi kebohongan. Kendati demikian, Bareskrim Polri tidak mengungkapkan hasil tes ketiga tersangka.
“Untuk menguji tingkat kejujuran tersangka dalam memberikan keterangan,” ungkapnya.
Lie detector merupakan perangkat elektronik yang mengukur perubahan respon tubuh seseorang ketika diberikan sejumlah pertanyaan. Teknik ini biasanya digunakan dalam proses penyidikan perkara oleh penegak hukum hingga seleksi pejabat atau agen intelijen.
Alat ini mengukur perubahan kondisi tubuh seperti denyut jantung, tekanan darah, peningkatan keringat, hingga interval helaan napas. Pemeriksa akan memberikan pertanyaan, kemudian reaksi fisiologis seseorang akan terlihat dalam alat poligraf.
Tanda-tanda berupa gagap saat menjawab, berkeringat, gerakan bola mata tidak fokus, akan terjadi tanpa disadari.
Seperti diberitakan sebelumnya, kasus pembunuhan Brigadir J masih terus berlanjut. Keterangan yang berbeda disampaikan oleh tersangka Bharada E dan Irjen FS. Hal ini menimbulkan kebingungan publik terkait pernyataan yang sebenar-benarnya fakta. (hma/rhd)
Baca juga:
- Dahan Pohon Beringin Raksasa di Ngajum Timpa Kabel Listrik dan Truk Parkir
- Entas Anak Tidak Sekolah, Pemkab Malang Bentuk Tim Saber ATS Kecamatan
- HPI DPC Malang Gelar Tour Guide Development Program 2025, Ajang Seleksi Calon Anggota Baru
- Hulu Brantas Bersih, Tim Susur Sungai Justru Temukan Limbah dari Kandang Babi dan Pabrik tahu
- Disdikbud Kota Malang Wajibkan Pelajar Pakai Busana Muslim di Hari Santri