Malang, SERU.co.id – Menuju Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Jawa 2022, Bank Indonesia (BI) Malang memberikan Capacity Building kepada para pelaku UMKM dan Pesantren di Kota Malang, di Hotel Aliante, Jumat (2/9/2022).
Kepala Kantor Perwakilan BI Malang, Samsun Hadi mengungkapkan, tujuan diselenggarakannya Capiticy Building atau pelatihan ini adalah untuk meningkatkan literasi ekonomi syariah. Alasan memilih sasaran para pelaku UMKM dan Pondok Pesantren tersebut, karena masing-masing sektor memiliki potensi untuk menumbuhkan ekonomi syariah.
“Terutama kita tingkatkan skill mereka terkait ekonomi bisnisnya. Khususnya terkait pengembangan ekonomi syariah. Kita tahu bahwa potensi ekonomi syariah kita besar, tapi kita memang pelan-pelan harus dikembangkan dari bawah,” seru Samsun Hadi.
- Diskopindag Kota Malang Tepis Isu 57 Koperasi Merah Putih Disusupi Pengurus Titipan
- Mencuat Isu Monopoli, DPRD Kota Malang Dalami Mekanisme Penyelenggaraan Koperasi Merah Putih
- Kebun 123 Turen Jadi Surga Tanaman Hias Sejak 2015 Silam
Seperti diketahui jika populasi pondok pesantren di Jawa Timur, khususnya di Kota Malang terbilang sangat besar. Berdasarkan hal itu, tentu pondok pensantren memiliki potensi sangat besar dalam mengembangkan perekonomian syariah dengan berbagai unit usahanya.
“Seperti yang kita lihat potensi ekonomi syariahnya sangat besar. Potensi usaha di pondok pesantren cukup banyak sekali, ini kalau kita dorong, nantinya mereka bukan lagi sebagai user. Tetapai sebagai produser menghasilkan bisnis syariah,” imbuhnya.
Dia juga mengaku, pihaknya terus mendorong geliat perekonomian di lingkungann pesantren. Setidaknya sudah ada 550 pesantren binaan milik BI Malang. Untuk itu, dengan adanya program pembinaan ini dapat menjadikan pesantren-pesantren mandiri secara finansial.
“Kita inginkan kemandirian pesantren. Sudah banyak yang membuktikan itu dengan adanya green house dan hasil pertaniannya, ada juga perikanan, produksi air minum kemasan. Kalau berkembang dari segi ekonomi, tentu kualitasnya makin bagus,” terang Samsun Hadi.
